Acehglobal.com – Banda Aceh.
Akademisi sejumlah Universitas meminta pihak Pemerintah agar mengembalikan integritas dunia Pendidikan yang saat ini terlihat semakin darurat, khususnya di Aceh.
Sebagaimana halnya Dunia Pendidikan di Aceh kini sedang dihebohkan dengan berbagai praktik amoral, mulai dari isu Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) setiap di Tahun ajaran baru selalu bermasalah.
Permasalahan yang kerap terjadi mulai dari kasus plagiarisme, dugaan jual beli gelar untuk guru besar, korupsi dan berbagai Pungutan Liar (Pungli) dimana assesmen yang terindikasi manipulatif hingga penempatan pejabat yang tidak sesuai dengan nilai-nilai meritokrasi.
Hal ini sungguh sangat meresahakan dan memprihatinkan, kata Akademisi Muhammadiyah Dr Taufiq Abdul Rahim dalam jumpa pers yang digelar bersama para Akademisi Universitas di Banda Aceh Minggu (14/7/2024).
Taufik mengatakan, para akademisi atasnama Kaukus penyelamat pendidikan merekomendasikan agar Pemerintah mengembalikan integritas dunia pendidikan secara menyeluruh.
Sebagaimana halnya terkait PPDB yang selama ini terindikasi sarat dengan masalah, untuk itu perlu langkah-lanhkah perbaikan.
Terkait PPDB, agar Pemangku kebijakan menerapkan sistem yang lebih transparan dalam proses penerimaan peserta didik baru disemua jenjang pendidikan dengan memamfaatkan tehnologi seperti, platform online yang memudaahkan pendaftaran dan pemantauan proses seleksi.
Langkah selanjutnya adalah melibatkan lembaga Independent dalam mengawasi jalannya proses PPDB untuk memastikan tidak ada kecurangan dan diskriminasi, kata taufiq.
Taufiq menambahkan, Pemerintah memberikan sanksi tegas kepada pelaku plagiarisme baik di tingkat sekolah, perguruan tinggi, siswa, guru, mahasiswa juga Dosen.
Ini penting untuk membiasakan semua pihak senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dalam dunia pendidikan, ujar Taufiq.
Acara komferensi pers ini di hadiri Dr Saiful Mahdi (Akademisi USK), Dr Taufiq Abdul Rahim (Akademisi Muhammadiyah), Dr Usman Lamreung, M.si (Akademisi Unaya), Fazzan, P.Hd, Syafriansyah, MA (Guru Alumni Timur Tengah), Ramadhan Al Faruq (Guru) dan Fajri, S.Pd.I.(sya)