Dorong Penguatan Qanun Di Aceh, BSI Kelola Penerimaan Pembayaran Digital PIM.

Syafrial

Acehglobal.com – Jakarta,
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjalin sinergi dengan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dalam hal pengelolaan penerimaan pembayaran pupuk, seiring komitmen BSI terus meningkatkan literasi perbankan syariah dalam mendorong penguatan Qanun di Aceh Kamis (17/5/2023)

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, perseroan terus memperluas akses dan layanan keuangan untuk memacu inklusi dan literasi keuangan syariah dengan stakeholders terkait. Ini merupakan salah satu wujud BSI memperkuat kolaborasi dengan PIM yang merupakan produsen pupuk di Loksheumawe, Aceh.

Sejalan dengan hal tersebut, pada tanggal 10 Mei 2023 berlokasi di Kantor Pusat BSI yang berada di Gedung The Tower Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, telah dilakukan penandatanganan kerja sama antara BSI dengan Pupuk Iskandar Muda terkait pengelolaan penerimaan pembayaran digital Pupuk Iskandar Muda.

Penandatanganan dan kerja sama itu dihadiri oleh Direktur Retail Banking BSI Ngatari, Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna bersama Direktur Keuangan dan Umum PT Pupuk Iskandar Muda (Persero) Rochan Syamsul Hadi disaksikan oleh Plt VP Keuangan PT Pupuk Indonesia (Persero) Riska Chandra Triariyani.

Langkah ini merupakan salah satu upaya BSI untuk menyukseskan Qanun Aceh yang sudah berjalan sejak awal 2022 lalu. Selain itu, sinergi tersebut menjadi kelanjutan dari kerja sama lainnya yang sudah dilakukan BSI guna menjadikan perbankan syariah, bukan hanya sebagai alternatif pembayaran, tetapi merupakan salah satu kekuatan perbankan nasional, kata Anton Sukarna.

Bank Syariah Indonesia terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada PT PIM melalui kerja sama ini, dimana BSI akan menjadi salah satu bank penerima Pembayaran Pupuk sebagai mitra PT PIM melalui channel Digital BSI.

Baca juga   Usman Lamreung : Antrian BBM Terus Terjadi, Apa Keja Dinas ESDM Aceh.

BSI berharap, sinergi ini dapat meningkatkan hubungan bisnis yang lebih luas dan mendorong peningkatan inklusi dan literasi keuangan syariah di wilayah Aceh, ujar Anton.

Di samping itu, Direktur Keuangan dan Umum PT Iskandar Muda Rochan Syamsul Hadi menyampaikan bahwa, sinergi PT PIM dan BSI akan sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang berada di wilayah Aceh, sinergi dan koloborasi ini harus terus dipertahankan.

BSI berhasil mencatat pertumbuhan kinerja positif dan sehat sepanjang Januari-Maret 2023 didukung oleh kesinambungan yang solid antara pendanaan dan pembiayaan. Pada kuartal I Tahun 2023, perseroan berhasil mencatat perolehan laba bersih mencapai Rp 1,46 triliun, tumbuh 47,65% secara Year On Year (YoY).

Dari sisi pendanaan, BSI mampu mengoptimalisasi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan pencapaian sebesar Rp 269,26 triliun, tumbuh 12,88% secara year on year. Angka ini didominasi oleh tabungan Wadiah yang mencapai Rp 43,53 triliun.

Saat ini total tabungan mencapai Rp 115,12 triliun dan sehingga BSI berada di peringkat ke-5 tabungan secara nasional. Pencapaian ini memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) BSI menjadi 1,97%, karena tabungan wadiah yang memberikan impact effisiensi pengurangan biaya bagi hasil.

Adapun pembiayaannya, BSI mencatat pertumbuhan impresif dua digit yakni 20,15% , secara yoy menjadi Rp 213, 28 triliun. Pada periode tersebut, kualitas pembiayaan BSI terjaga dengan baik, tercermin dari NPF Gross di level 2,36%.
Perseroan fokus pada pembiayaan jangka panjang, prudent dan mendiversifikasi alternatif pembiayaan yang sesuai segmen nasabah. Dengan demikian risiko pembiayaan dapat dimitigasi dengan baik sesuai dengan jenis pembiayaannya, kata Anton.

Hingga Maret 2023, total pembiayaan BSI mencapai Rp 213,28 triliun, dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp 110,62 triliun, tumbuh 24,04% secara yoy.

Baca juga   Penjabat Gubernur Lantik Dua Direksi Bank Aceh Syariah.

Kemudian disusul pembiayaan wholesale sebesar Rp 58,16 triliun, tumbuh 17,29% secara yoy, dan pembiayaan mikro sebesar Rp 19,32 triliun, tumbuh 24,32% secara yoy, dengan aset yang tumbuh 15,47% secara yoy menjadi Rp313,25 triliun.

BSI juga mencatat rasio keuangan yang solid, tumbuh dan terintermediasi dengan baik. Rasio ROE (Return of Equity) BSI sebesar 18,16%.

Sementara itu, rasio ROA (Return of Asset) sebesar 2,48% dan rasio BOPO (Biaya Operasional) menjadi 69,65%, Artinya, dari sisi biaya, BSI mencatat efektifitas dan efisiensi.

Per Maret 2023, jumlah customer based BSI mencapai 18,4 juta nasabah. Artinya, BSI dipercaya sebagai bank yang mampu memberikan benefit yang baik bagi nasabah dan stakeholdersnya secara luas, ujar Anton. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *