Acehglobal.com – Banda Aceh.
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh) terus melakukan intensifikasi pengawasan pangan selama bulan Ramadhan 1445 H baik pada sarana distributor, retail pangan maupun pengawasan jajanan ramadhan (takjil).
Pengawasn itu untuk menciptakan pangan aman puasa nyaman sebagaimana yang dilakukan di 5 Kabupaten/Kota Se Aceh, kata Kepala BPOM Aceh Yudi Novandi dalam keterangannya pada Kamis (21/3/2024).
Yudi mengatakan, Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari untuk 5 Kabupaten/Kota itu diantaranya, Kota Sabang, Aceh Jaya, Simeulue, Aceh Barat dan Aceh Besar ini turut dihadiri oleh lintas sektor terkait diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Pengawasan tersebut juga melibatkan Satuan Karya Pengawasan Obat dan Makanan (SAKA POM) untuk melakukan sampling, pengujian dan pemberian Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) terkait obat dan makanan kepada masyarakat.
Dari total 30 sarana distributor dan retail pangan di 4 Kabupaten/Kota seperti Kota Sabang, Aceh Jaya, Aceh Barat, dan Kabupaten Aceh Besar masih ditemukan 13 sarana yang tidak memenuhi ketentuan dengan temuan 8 jenis produk tanpa izin edar (TIE) yang umumnya adalah produk luar negeri yang tidak terdaftar izinnya di BPOM dan 1 jenis Bahan Tambahan Pangan (BTP) TIE mengandung boraks dan 11 jenis produk kedaluwarsa, kata Yudi.
Sedangkan untuk pengawasan takjil, total sampel yang diuji sebanyak 121 sampel dengan hasil memenuhi syarat dan tidak ditemukan pangan dengan kandungan bahan berbahaya maupun dilarang.
Kepada pedagang yang masih melakukan intervensi pangan aman mereka akan diberikan pembinaan teknis oleh petugas untuk selalu menjaga kemanan dan mutu pangan.
Masyarakat dihimbau untuk selalu menjadi konsumen cerdas dengan selalu cek Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa (Cek KLIK) sebelum membeli dan mengonsumsi makanan, ujar Yudi. (**)