Acehglobal.com – Banda Aceh.
Keluarga besar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh menggelar buka puasa bersama dan menyantuni 51 anak yatim dari keluarga besar PWI Aceh yang berlangsung di markas PWI Aceh kawasan simpang lima Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh Sabtu (8/4/2023).
Kegiatan buka puasa pada bulan suci Ramadhan 1444 H bersama keluarga besar PWI Aceh itu turut dihadiri Pj Gubernur Aceh diwakili Jubir Pemerintah Aceh Muhammad MTA, Pj Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, MSi, Dirut Bank Aceh Muhammad Syah, Kapendam IM Kolonel inf Irhami Zainal, CEO Region I BSI Aceh diwakili Dian dan saiful, Mantan Walikota Banda Aceh H Aminullah Usman, para awak media dan pihak lainnya.
Buka puasa bersama anak yatim tersebut juga di isi dengan Tausyiah singkat yang disampaikan oleh Ust Ir Faizal Adriansyah, M. Si.
Sebelumnya Ketua Panitia prlaksanaan buka puasa bersama dan santuni anak yatim Muhammad Salman dalam laporannya menyampaikan bahwa, buka puasa dan santuni anak yatim ini merupakan wujud kebersamaan keluarga besar PWI untuk saling berbagi.
Panitia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut mendukung dan membantu terlaksananya kegiatan buka puasa ini terutama para pihak donasi.
Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin dalam sambutannya menyampaikan, buka puasa dan santuni anak yatim sudah menjadi agenda rutin yang dilakukan PWI Aceh setiap tahun.
Setiap kegiatan Buka Puasa bersama keluarga besar PWI Aceh yang bersemboyankan “Bersinergi, Peduli dan Kritis” menyantuni anak yatim itu menjadi agenda rutin setiap tahunnya dalam bulan suci ramadhan dan menyambut Idul Fitri, karena mereka adalah bagian dari wujud kepedulian kita, kata Nasir.
Santunan anak yatim pada ramadhan 1444 H mengalami peningkatan terhadap bantuan yang diberikan, meskipun belum maksimal, namun pihaknya tetap memprioritas setiap momentum berbagi kita akan santuni anak yatim, ujar Nasir Nurdin.
Sementara Ust Ir Faizal Adriansyah, M. Si dalam tausyiahnya menyampaikan, Ramadhan merupakan bulan di turunkannya Al-Qur’an sebagai pedoman manusia.
Al-Qur’an menjadi pedoman hidup yang hakiki di lubuk hati semua insan ciptaan Allah SWT. Sebagaimana kita ketahui selama ini banyak negara yang melecehkan Al-Qur’an, namun Al-Qur’an tetap membekas di dalam hati, kata Ust Faizal. (sya)