Selamat Hari Jadi Kab Aceh Utara Pelantikan Pj Gubernur
Daerah  

Pangdam IM: Kami Hanya Merawat Blang Padang.

Acehglobal.com – Banda Aceh. Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fahrizal MTr (Han) meminta agar semua pihak berpikir positif dalam menyikapi polemik status Lapangan Blang Padang yang kini dijadikan sebagai area terbuka Ruang Terbuka Hijau (RTH) di dalam Kota Banda Aceh.

Mari kita semua untuk saling menghormati dengan tidak mengeluarkan narasi provokatif yang terkadang memunculkan polemik di masyarakat terkait Blang Padang.

Lapangan Blang Padang menjadikan sebuah icon Kita Banda Aceh sebagai Ibu Kota dari Provinsi Aceh, kata Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fakhrizal kepada wartawan saat silahturahmi dengan wartawan di Balai Sanggamara Kodam IM Senin siang (12/8/2024).

Silahturahmi lintas median itu di pimpin langsung Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fakhrizal turut hadir Kasdam IM Brigjen TNI Ayi Supriatna, S.I.P., M.M, Irdam Brigjen TNI Yudi Yulistyanto, M.A dan para PJU Kodam IM.

Pangdam IM mengatakan, Blang Padang adalah milik masyarakat Aceh secara general, karena selama ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat sipil, dan juga termasuk TNI/Polri.

“Tak ada niat pihak TNI untuk menguasai fasilitas Lapangan Blang Padang sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) tersebut”, kata Pangdam Niko.

Sesuai surat Penetapan Status Penggunaan (PSP) Lapangan Blang Padang dari Kementerian Keuangan (Menkeu) yang dokumennya juga ada di Kodam IM, namun kita juga mempelajari lebih detail tentang sejarah lapangan Blang Padang, kata Pangdam.

“TNI dalam hal ini Kodam IM, tidak ada niat untuk menguasai, kami hanya merawat lapangan Blang Padang dengan ikhlas”.

Pangdam menambahkan, lapangan Blang Padang saat ini bukan hanya sekadar untuk RTH dan menjadi fasilitas olahraga untuk warga Kota Banda Aceh dan sekitarnya, namun juga menjadi lokasi bagi pelaku UMKM dalam mendongkrak ekonomi masyarakat.

Dimana sebagai hasil itu diserahkan kepada pihak Mesjid Raya Baiturrahman dan biaya operasional untuk 30 petugas seperti, tenaga parkir, petugas pintu masuk dan petugas kebersihan.

“Kami menyadari bahwa, UPTD Masjid Raya Baiturrahman tentu tak mampu menutup biaya operasional Mesjid yang tinggi. Untuk itu, pengelolaan Blang Padang kita sisihkan setiap bulan ke kas Masjid Raya Baiturrahman, lebih jelasnya bisa di cek pada buku Kas Kodam IM”, tegas Niko.

Pengelolaan lapangan Blang Padang benar-benar diupayakan untuk kegiatan Islami, dengan menyediakan fasilitas ibadah dan tempat duduk.

Bahkan tribun utama itu bisa digunakan untuk arena ibadah. Disamping bitung kita juga akan menjadikan tribun utama Blang Padang itu sebagai tempat masyarakat membaca yasinan pada malam Jum’at.

“Kita ingn jadikan Blang Padang itu benar-benar menggambarkan miniatur Aceh yang sarat dengan nilai islami dan menjadi icon untuk warga serta pendatang di Kota Banda Aceh,” tutur Jenderal Niko.(**)