Acehglobal.com – Banda Aceh. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan akses keuangan melalui program pengembangan wilayah Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) yang bertujuan untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Aceh, TPAKD Aceh Tamiang dan International Labour Organization (ILO) Tim Promise 2 Impact menggelar kegiatan tersebut di Bappeda Aceh Tamiang Selasa (2/7/2024).
“Pengembangan Wilayah Ekosistem Keuangan Inkulsif Melalui Komoditas Minyak Nilam Sesi Inkubasi” dalam bentuk Pelatihan Pendidikan Keuangan Keluarga dan Kewirausahaan kepada para petani nilam yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang.
Kepala OJK Provinsi Aceh Daddi Peryoga dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada TPAD, ILO dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang telah mendukung program EKI Komoditas Minyak Nilam yang telah memasuki sesi inkubasi.
OJK sendiri akan terus menginisiasi dan mendukung kegiatan EKI itu berkolaborasi dengan ILO dan LJK yang memiliki produk/jasa keuangan terdaftar dan diawasi oleh OJK, agar dapat terpetakan (business matching) kebutuhan pembiayaan masyarakat yang mendukung ekosistem minyak nilam.
“Kegiatan yang akan dilaksanakan itu seperti, penyedia bibit nilam, pupuk organik, pestisida organik, kayu bakar untuk penyulingan, rumah makan dan kedai sembako hingga penjual bahan bakar eceran,” kata Daddi.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Pj Bupati Aceh Tamiang Asra dan Ketua Atsiri Research Center (ARC) Syaifullah Muhammad dan Project Manager ILO Djauhari Sitorus serta diikuti oleh 75 petani nilam di Kabupaten Aceh Tamiang.
Program ILO ini sebagai langkah pemberdayaan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Aceh Tamiang Asra mengapresiasi program yang dilaksanakan ILO sebagai langkah konkrit dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
Ia pun berharap agar pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok petani nilam dalam bidang keuangan dan kewirausahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sementara itu Ketua Atsiri Research Center (ARC) Syaifullah Muhammad menyampaikan bahwa, eksport nilam Indonesia terus meningkat.
Pada 2021, ekspor nilam tercatat hanya mencapai 300 ton per tahun dan meningkat signifikan pada 2022 menjadi 1.400 ton per tahun dan pada 2023 ekspor nilam meningkat lagi menjadi 1.900 ton per tahun dari kebutuhan minyak nilam dunia sebesar 2.000 ton per tahun.
Melalui pelatihan ini, OJK mengharapkan petani nilam dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari agar mereka dapat mengelola keuangan keluarga menjadi lebih baik serta mengembangkan usaha kecil mereka sehingga dapat berkontribusi lebih signifikan terhadap perekonomian daerah.
Program EKI melalui 3 tahapan yaitu, Pra-inkubasi, Inkubasi dan Pasca Inkubasi.
Pada tahun 2023, OJK Provinsi Aceh telah melaksanakan kegiatan EKI di Kecamatan Cinta Raja Kota Langsa dengan pencapaian akses 105 rekening simpel, 2 penyaluran Kredit Usaha Rakyat dan 1 Agen Laku Pandai.
Sementara itu, pada 29 April 2024 lalu, OJK Provinsi Aceh juga telah melaksanakan pra-inkubasi di Kecamatan Lhoong Kabupaten Aceh Besar yang diikuti oleh lebih dari 70 petani nilam dengan melibatkan Industri Jasa Keuangan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
Promoting Small and Medium Enterprises through Improved Enterpreneurs’ Acces to Financial Access (Promise 2 Impact) merupakan program kolaborasi ILO dan OJK yang bertujuan untuk memperkuat lingkungan yang mendukung sektor keuangan inklusif bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan hasil ketenagakerjaan pasca pandemi. (**)