Pelantikan Anggota DPRA Pelantikan Pj Gubernur

Testimoni Sapaan Pak Camat Rusli Asal Muasal Kuburan Syuhada Tsunami di Siron.

Drs Rusli Muhammad.

Acehglobal.com – Aceh Besar.

TAK ada yang berubah dari lelaki yang kini menginjak bentang usia 75 tahun itu bernama Rusli Muhammad. Beliau merupakan mantan Camat Ingin jaya di masa tahun 80-an, yang jabatan tingginya terakhir adalah Pj Bupati Aceh besar.

Ia bercerita apa adanya, dan suaranya lantang terkadang berujung tawa,  terkadang juga malah nyaris berakhir dengan derai air mata. Inilah moment testimoni tentang cikal bakal kuburan massal Tsunami yang selama kerap di kunjungi masyarakat setiap memanjatkan Do’a saat mengenang peristiwa dasyat gempa Bumi dan gelombang tsunamai 2024 silam yang ratusan ribu para Syuhada disemayamkan secara massal salah satunya kuburan massal di Gampong Siron Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar.

Memang itulah ciri kepribadian Drs Rusli Muhammad yang akrab disapa Pak Camat Rusli. walau ia telah menyandang rangkaian jabatan hingga menjadi seorang Penjabat Bupati. Kala tsunami meluluhlantakkan Aceh Rusli Muhammad menjabat sebagai Pj Bupati Aceh Besar.

Dimana lelaki yang pernah menjabat sebagai Ajudannya dulu bernama Muhammad Iswanto S.STP, MM yang kini menjadi sebagai Penjabat Bupati Aceh Besar. menyikapi bencana yang maha dasyat nyaris 24 jam, Pak Rusli bersama sang ajudan berkutat di bundaran Lambaro, tempat sekitar 25.000 lebih jasad korban tsunami bergelimpangan.

Bersama masyarakat sekitar dan para staf, pria yang terkenal ceplas ceplos itu mengawasi jasad para syuhada tsunami yang berdatangan bagai air bah ke Bundaran Lambaro. Bahkan Pak Camat Rusli yang di ambang batas kekuatan fisik dan pikiran itu, sempat memburu anjing liar yang mulai mendekati jasad korban tsunami, Fenomena kala itu yang tiba-tiba mengingatkan kita tentang sekuel thriller film horor.

Di sisi lain, Pj Bupati Aceh Besar tersebut juga dihadapkan dengan tatapan kosong para warganya yang menjadi korban terdampak tsunami. Mereka kehilangan segalanya, anak, istri, suami atau kerabat dekat lainnya, hingga rumah yang tersapu mega gelombang benar-benar tak ada pilihan untuk seorang Rusli Muhammad yang didampingi secara melekat oleh sang ajudan Muhammad Iswanto.

Menyikapi tatapan nanar warganya yang mulai dilanda haus dan lapar pasca tsunami, sebagai Pj Bupati Aceh Besar kala itu, Rusli nekat memerintahkan petugas gudang Dolog untuk membuka gudangnya guna menyalurkan beras bagi korban terdampak tsunami.

Sebuah tindakan berani yang mendapat pujian banyak khalayak, karena menjadi langkah tepat dalam kondisi post majeur.

Rusli Muhammad terus bergerak dari satu titik ke titik lain untuk mengevakuasi ribuan jasad bersama rakyatnya, dari impitan reruntuhan bangunan hingga di pinggir jatuhan gelombang dahsyat. Rasanya hanya orang dengan nyali baja yang mampu melakoni situasi yang paling buruk sepanjang sejarah peradaban manusia itu.

Dalam testimoni di ajang Zikir dan doa untuk korban tsunami di Perkuburan massal kawasan Siron Kecamatan Ingin Jaya Kamis (26/12/2024), Rusli Muhammad mengilas balik bagaimana asal muasal terjadinya makam syuhada tsunami di Gampong Siron tersebut, Menurutnya, lokasi itu adalah bekas reklamasi dari alur Kruang Aceh yang dinormalisasi.

Ketika sungai itu diluruskan, eks alur itu ditimbun dengan material galian dari pelurusan Krueng Aceh. “Di hari ketiga pasca tsunami, Ketua PMI Mar’ie Muhammad datang ke Aceh. Lalu kami berembuk bersama Pak Plt Gubernur Aceh kala itu Azwar Abubakar, dan kami akhirnya menyepakati lokasi ini,” kata Rusli Muhammad sambil menunjuk ke arah kuburan masal Siron.

Berkat saling mengerti, sebuah alat berat beko didapat dari seorang pengusaha konstruksi Aceh Besar sapaan Yahmu, namun sang sopir telah meninggal dunia akibat tsunami. Belakangan, Rusli menghubungi kernet beko yang tiba-tiba didapuk menjadi sopir beko, walau ia belum begitu paham tentang mengemudi beko. “Saat kita dapat beko dan sopir, masalah lain datang yakni, bahan-bakar yang tak ada kami menghubungi Pak Dandim Aceh Besar kala itu, alhamdulillah semuanya klir”, kata Rusli.

Namun hal yang paling penting lagi adalah kesahihan proses pemakaman ribuan jasad yang tentu saja tak mungkin dimandikan secara orang per orang. “Kami akhirnya mendapat petunjuk teknis ke syar’ian dari Abu Mamplam Golek dan proses pemakaman yang sesuai dengan tuntunan syariat pun dimulai. Konvoi yang melibatkan ratusan truk pembawa jasad kemudian mengalir ke pemakaman di Siron. Bukan hanya dari bundaran Lambaro, namun juga dari tempat-tempat lain, karena pemakaman korban tsunami di Siron adalah yang pertama dibuka,” ujar Rusli Muhammad.

Cerita dari saksi hidup dan pelaku langsung dari upaya penyelamatan korban dan jasad tsunami itu benar-benar mengaduk aduk emosi jamaah. Konon lagi saat Rusli Muhammad yang terkenal tegar itu tampak menahan tangis saat bercerita. Rusli telah memberi contoh apa adanya tentang sebuah upaya di masa kedaruratan pasca tsunami, termasuk membobol gudang Bulog demi mengantasipasi puluhan ribu rakyatnya yang lapar. Tak salah, ketika ia mengharapkan untaian doa untuk para syuhada tsunami serta kewaspadaan kita semua terhadap potensi bencana lainnya, ujar Rusli Muhammad.(**)