Ucapan Terima Kasih

Pemerintah Aceh Diminta Introspeksi Diri Atas Gagalnya Meraih Emas di STQH Nasional 2025.

Dra Isa Alima : Pemerhati Sosial dan Keagamaan.

Acehglobal.com – Banda Aceh.

Kegagalan Provinsi Aceh dalam meraih emas di Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 di Kendari, Sulawesi Tenggara sangat memprihatinkan.

Provinsi Aceh yang dijuluki Serambi Mekkah identik dengan pelaksanaan Syariat Islam gagal meraih medali emas, yang hanya mampu bertengger di juara harapan.

Kondisi ini dinilai mencerminkan adanya masalah serius dalam sistem pembinaan dan kaderisasi Qari serta hafiz di daerah berjuluk Serambi Mekkah tersebut.

“Sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, hasil ini sangat memalukan, oleh karena itu Pemerintah Aceh diminta untuk lebih meng introspeksi diri.

Seharusnya Aceh bisa menjadi contoh dalam bidang tilawah, tahfizh dan tafsir Al-Qur’an, bukan justru tertinggal, mungkin inilah saatnya agar lebih banyak mengintrospeksi diri, pinta Pemerhati sosial dan keagamaan Aceh Drs Isa Alima melalui rilisnya Senin (20/10/2025).

Isa Alima menilai, kegagalan Aceh meraih prestasi maksimal di ajang keagamaan nasional menunjukkan lemahnya pembinaan berkelanjutan bagi para generasi Qur’ani.

Menurutnya, selama ini perhatian Pemerintah dan lembaga keagamaan masih bersifat musiman dan belum menyentuh akar masalah.

“Bakat dan potensi anak-anak Aceh sebenarnya luar biasa. Tetapi kalau pembinaannya tidak terarah dan tidak disiapkan dengan baik sejak dini, maka hasilnya seperti sekarang ini jauh dari harapan,” jelasnya.

Isa Alima menekankan agar penerapan syariat Islam di Aceh seharusnya tidak hanya sebatas simbol dan aturan formal, melainkan juga tercermin dalam prestasi keagamaan yang konkret di tingkat nasional.

“Kita bangga dengan status daerah syariah, tapi apa gunanya jika tidak diiringi dengan prestasi di bidang Al-Qur’an. Syariat harus dihidupkan melalui semangat belajar, pengamalan dan prestasi umatnya,” tegasnya.

Isa Alima yang merupakan seorang Ketua Asosiasi Wartawan Internasional (Aswin) mendorong Pemerintah Aceh, Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, dan Dinas Syariat Islam Aceh untuk segera melakukan evaluasi secara menyeluruh dan fokus terhadap sistem pembinaan STQH, tidak hanya mengejar ketersediaan anggaran semata.

“Ini merupakan momentum perbaikan dan introspeksi diri Pemerintah Aceh, jangan sampai hasil seperti ini terulang di masa mendatang. Jika kita serius, Aceh pasti bisa kembali bangkit dan mengharumkan nama ‘Serambi Mekkah’ tapi ini nggak serius”, tegas Isa Alima.

Kalimantan Timur dinobatkan sebagai juara umum pada STQH Nasional 2025, Sementara Aceh belum berhasil masuk sepuluh besar dan hanya memperoleh gelar juara harapan, pungkas Isa Alima mantan Anggota DPRK Pidie dua periode itu. (**)