Acehglobal.com – Banda Aceh.
Sudah sekitar 7 Tahun menjabat sebagai Camat di Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh, Ulee Kareng masih begitu-begitu saja tidak ada kemajuan yang signifikan.
Padahal Kecamatan Ulee Kareng merupakan icon Kota Banda Aceh sebagai gerbang masuk bagi para pemangku kepentingan sebagai Pusat Pemerintah Provinsi Aceh. Dimana Camat Ulee Kareng juga dinilai apatis (masa bodoh) dengan berbagai persoalan di wilayahnya.
Berbagai persoalan yang menjadi tugasnya selaku Camat sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk Kecamatan Ulee Kareng, tapi tidak ada persoalan yang diselesaikan secara bijak dan membangun.
Bahkan ada persoalan warga yang tidak terselesaikan di tingkat Gampong bisa berujung penyelesaiannya ke pihak berwajib (Polisi).
Seperti halnya juga, persoalan Imum Mukim Poteumeurhom yang dijabat oleh T Bustari yang kini sudah berhalangan tetap tidak bisa menjalankan tugas lagi karena sakit, itu juga Camat tidak mau tahu agar dilaksanakannya pemilihan Ketua Imuem Mukim yang baru, supaya tupoksi Imuem Mukim tidak vakum.

Ditambah lagi semrawutnya kawasan pasar tradisional Ulee Kareng yang penuh tumpukan sampah juga tidak tersentuh untuk dilakukan penertiban dan sosialisasi pihak Kecamatan, ironis lagi Camat juga tidak peduli kondisi Kantor yang rimbun dengan tumbuhan rumput ilalang sebagai pakan ternak.
Salah seorang tokoh Ulee Kareng yang identitasnya dirahasiakan melalui telepon selulernya Minggu malam (12/10/2025) mempertanyakan integritas Camat Ulee Kareng yang dinilai sangat apatis dan tidak komunikatif dengan lapisan masyarakat di wilayahnya termasuk juga dengan pihak keamanan.
Seperti halnya juga seorang Imuem Mukim yang sudah berhalangan tetap karena mengalami sakit stroke, tapi Camat apatis/masa bodoh dan tidak melakukan evaluasi untuk patut dilakukan pemilihan Ketua Imuem Mukim yang baru.
Semua masyarakat sudah tahu bahwa, Ketua Imuem Mukim Poteumeurhom T Bustari tidak bisa melaksanakan tugasnya lagi sebagai seorang Imuem Mukim karena sudah berhalangan tetap (stroke) sudah kurang lebih 6 bulan, kata tokoh Ulee Kareng yang identitasnya di rahasiakan.
Untuk agar terciptanya Kota Banda Aceh sebagai Kota Kolaborasi sebagaimana Visi dan Misi Illiza-Afdhal, meminta Walikota Banda Aceh untuk memutasi Camat Ulee Kareng yang kini dijabat oleh Mirza Akbar yang mungkin mengalami jenuh sudah menjabat selama kurang lebih 7 Tahun, ujar tokoh Ulee Kareng.
Camat Ulee Kareng Mirza Akbar saat dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsApp pada Minggu malam (12/10/2025) mengatakan, Saya sangat menghargai setiap kritik dan masukan dari para tokoh masyarakat.
Kami di Kecamatan terus berupaya hadir dan berkoordinasi dengan para Keuchik serta elemen masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Ulee Kareng.
Jika ada yang menilai kami kurang tanggap, itu menjadi bahan introspeksi bagi kami untuk lebih meningkatkan komunikasi dan pelayanan ke depan, ujar Camat Mirza.(**)