Acehglobal.com – Banda Aceh.
Warga Gampong Ilie Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh Yusri bin Ismail (55) mengaku kecewa dan kesal atas tindakan pengambilan peralatan rumah tangga kompor gas miliknya yang merupakan bantuan dari Dr Musriadi selaku Caleg dan incumbent DPRK Banda Aceh dari Partai Amanat Nasional (PAN) dimana Isu tersebut sudah menjadi trending topik di masyarakat.
Yusri Bin Ismail yang sehari-hari bekerja sebagai Juru Parkir (Jukir) di kawasan Ulee Kareng saat ditemui acehglobal.com di Banda Aceh Minggu (4/2/2024) mengaku kecewa saat di datangi seseorang ke rumahnya yang diduga timses dari Caleg Incumbent Dr Musriadi mengambil kompor gas miliknya.
Menurut Yusri, Pengambilan peralatan rumah tangga berupa kompor gas tersebut adalah bagian bentuk sikap timses yang melihat dirinya menghadiri acara kampanye salah seorang caleg DPRK Banda Aceh di Gampong Ilie pada minggu lalu.
Yusri mengatakan, sekiranya pada saat itu Musriadi mendatanginya untuk mencarikan solusi, tentu tidak akan membias seperti ini.
Kalau si Mus pada saat itu datang dan meminta maaf yang bahwasanya dengan menyampaikan bahwa nggak apa-apa nggak usah di pikir lagi tidak menjadi masalah, itu pun tidak datang, “meunyo si Mus jak peugah, nyo Bang hana peu-peu nyan bek neu pikee le” jak laju bak rumoh tanyo jak peugah sekalian minta maaf, nyan pih hana dijak”, ungkap Yusri.
Yusri juga menjelaskan bahwa, Kemudian paginya saya menjumpainya si Mus untuk menyampaikan bahwa kompor miliknya sudah diambil, dan menurut Yusri oleh Musriadi selaku adeknya ada menyampaikan bahwa sudah menyampaikan hal itu ke orang yang diduga selaku timnya, jelas Yusri.
Yusri menambahkan bahwa, Musriadi juga ada menyampaikan kepadanya tidak apa-apa Bang, kapan-kapan nanti saya kembali ke rumah, tapi sampai hari tidak datang mau kita bilang apa, kata Yusri.
Ditemui tempat terpisah Incumbent yang juga Caleg DPRK Banda Aceh dari Partai PAN Nomor urut 1 Dapil 3 Kecamatan Ulee Kareng- Syiah Kuala Dr Musriadi saat dikomfirmasi acehglobal.com pada Minggu (4/2/2024) dirinya mengaku tidak tahu persoalan itu, siapa yang yang mengambilnya saya juga nggak tahu, katanya.
Musriadi mengatakan, dirinya dengan ikhlas memberikan bantuan kepada masyarakat. Bantuan yang diberikan itu juga bukan anggaran yang bersumber dari Pemerintah yang berbentuk dari Pokok-pokok pikiran Rakyat (Pokir), tapi dalam bentuk pribadi, kata Musriadi. (sya)