Acehglobal.com – Blangpidie. Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Aceh menggandeng Badan Kendudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh untuk meningkatkan akses pelayanan bagi masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berlangsung Rabu (15/5/2024) dibuka oleh Pj Bupati Abdya Darmansah, S. Pd, MM.
Hal tersebut berkenaan adanya 1.184 dari masyarakat Abdya yang diterima lembaga pengawasan Publik Ombudsman RI Perwakilan Aceh selama ini.
“Periode 2020-2023, Ombudsman menerima sebanyak 14 laporan masyarakat Abdya dari 1.184 laporan, meskipun lapiranbtersebut masih dalam kategori rendah”.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh Dian Rubianty menjelaskan bahwa, Abdya dipilih untuk menjadi lokasi kegiatan tersebut dikarenakan rendahnya jumlah akses masyarakat Abdya terhadap layanan Ombudsman.
Selain itu, Dian menyampaikan bahwa, ada sejumlah indikator pelayanan publik di sektor kesehatan keluarga yang perlu adanya atensi bersama, yang akan berpengaruh pada upaya percepatan penurunan stunting di Abdya.
“BKKBN merupakan leading sector bersama Pemerintah di Daerah untuk percepatan penurunan angka stunting”, kata Dian.
Menurut Dian, perkunya sinergitas agar setiap kegiatan dapat berdampak luas dan memberikan manfaat terbaik untuk masyarakat selaku penerima layanan.
Kegiatan Peningkatan Akses Layanan Ombudsman yang berlangsung selama dua hari itu
di rangka dengan diskusi bersama keluarga dan tim pendamping keluarga (TPK) mengangkat tema “Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Keluarga untuk Cegah Stunting, Menuju Indonesia Emas 2045” di Kabupaten Abdya.
Kegiatan diskusi tersebut dihadiri Kepala Bappeda, Kadis Kesehatan, Kadis Pendidikan dan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan (DPMP4) Kabupaten Abdya.
Diskusi tersebut menghadirkan para narasumber dari unsur Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Sekretaris Perwakilan BKKBN Aceh Ihya.
Sekretaris Perwakilan BKKBN Aceh Ihya mengapresiasi upaya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Abdya atas capaian penurunan angka stunting di Kabupaten ini.
“Angka prevalensi stunting Abdya turun 7,3 persen. Ini adalah merupakan kerja keras semua pihak”.
Tahun 2022, prevalensi stunting di Abdya berdasarkan Hasil Survey Status Gizi Indoensia (SGGI) adalah 35,2 persen, Hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka ini turun menjadi 27,9 persen.
Penurunan 7.3 persen ini menempatkan Abdya dalam 10 besar Kabupaten/Kota di Aceh yang berhasil menurunkan angka stunting, kata Ihya. (**)