Acehglobal.com – Banda Aceh.
Karyawan Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh keluhkan terhadap sikap Direktur yang kini tunjangan mereka sudah tiga bulan belum dibayarkan, terhitung sejak April-Juni 2025.
Akibat belum dibayarnya tunjangannya, para Pegawai, dokter, Security dan petugas lainnya terpaksa harus menambah hutang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya
Mereka berharap agar Manajemen Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh mau menyelesaikan pembayaran tunjangannya, harap salah seorang karyawan RSUZA Banda Aceh kepada acehglobal.com melalui selulernya Jum’at malam (4/7/2025).
Tunjangan saya sudah hampir 4 bulan belum dibayar, untuk kebutuhan rumah tangga terpaksa saya harus menambah hutang, selain dari itu tidak ada jalan lain, ujarnya.
Menurutnya, manajemn RSUZA selama hancur dan dikabarkan juga kas Rumah sakit Umum Zainoel Abidin saat ini mengalami kekosongan, bahkan terhutang mencapai Rp 173 Milyar.
Jajaran pegawai di RSUZA berharap agar Gubernur Aceh Muzakir Manaf supaya mengganti Direktur RSUZA yang menjabat saat ini, permintaan itu mencuat saat rapat di Ruangan Zamzam 1 RSUZA, dan sempat menawarkan salah seorang untuk calon pengganti Direktur yang sedang menjabat saat ini, namun calon yang bersangkutan menolak jika kondisi Rumah Sakit saat ini dalam keadaan terhutang.
Kita ketahui bahwa, RSUZA merupakan sebuah Rumah Sakit Tipe A Pendidikan memiliki pelayanan mandiri dengan status sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Juga diketahui bahwa, Rumah sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh ada sejumlah kamar inap yang mengalami rusak namun tidak diperbaiki seperti di ruang Inap Zamzam 3 pada kamar 5, 15 dan kamar 17.
Sejauh berita ini tayang, Kabag Humas RSUZA Rahmadi belum bisa memberi keterangan dengan jawaban “maaf akan dikomfirmasi dulum” katanya singkat melalui pesan singkat WhatsApp Jum’at malam (4/7/2025).
“Maaf akan di komfirmasi dulu”, katanya singkat hingga saat ini juga belum menjawab komfirmasi.(**)