Acehglobal.com – Banda Aceh.
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, S.IP, MPA menegaskan pentingnya peran media dalam menjaga kepercayaan publik dan mendorong pembangunan di Aceh.
Hal itu disampaikan saat menerima audiensi pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh di Ruang Rapat Sekda Aceh Selasa (14/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin yang turut didampingi jajaran pengurus melaporkan bahwa, PWI Aceh akan melaksanakan Konferensi Provinsi (Konferprov) pada awal November tahun 2026, dimana kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk seminar nasional.
Selain itu, dalam waktu dekat juga Ketua Umum PWI Pusat bersama Sekretaris Jenderal yang baru terpilih juga dijadwalkan akan berkunjung ke Aceh untuk prosesi peusijuek (tepung tawar) dan kegiatan Maulid Nabi Muhammad 1447 H.
“Kita berharap Ketum PWI Pusat bersama rombongan nantinya dapat menjadi tamu dari Pemerintah Aceh,” harap Nasir Nurdin.
Menanggapi hal itu, Sekda Aceh menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh siap mendukung pelaksanaan Konferensi PWI Aceh agar dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi daerah.
“Pemerintah Aceh tentunya akan membantu dan mendukung terlaksananya Konferensi PWI Aceh. Kami berharap kegiatan ini juga menjadi momentum bagi media untuk ikut mendukung kinerja pemerintah dalam membangun Aceh,” ujar M Nasir.
Ia menekankan bahwa, dukungan media sangat dibutuhkan dalam menyampaikan capaian pembangunan dan berbagai kebijakan pemerintah kepada masyarakat. Media memiliki peran strategis dalam membangun kepercayaan publik terhadap Pemerintah Aceh.
Pemerintah Aceh punya kebutuhan besar untuk menjaga kepercayaan masyarakat yang telah diberikan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh.
Kerja-kerja pembangunan yang telah dilakukan butuh peran media untuk menyebarluaskan, sehingga kepercayaan ini benar-benar terjaga dan bertahan.
“Bagaimana prosesnya itu sepenuhnya kami kembalikan kepada PWI,” tegasnya.
Audiensi tersebut turut dihadiri Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Akkar Arafat, Kadis Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh Edy Yandra, serta perwakilan dari Bappeda dan Inspektorat Aceh.(**)