Ucapan Terima Kasih
Daerah  

Sekda Aceh Instruksikan Pemkab Bireuen Percepat Pendataan Rumah Korban Banjir.

Acehglobal.com – Bireuen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir menginstruksikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen untuk segera merampungkan pendataan korban bencana hidrometeorologi secara akurat, guna memastikan agar bantuan pembangunan rumah bagi warga terdampak dapat segera disalurkan dan tepat sasaran.

Instruksi tersebut langsung disampaikan Sekda Aceh dalam rapat koordinasi bersama Bupati Bireuen Mukhlis Takebaya di Meuligoe Bupati Bireuen Jumat (26/12/ 2025.

Sekda Aceh M Nasir turut didampingi Asisten I bidang Pemerintah Drs Syakir serta unsur Forkopimda Bireuen turut dihadiri 8 camat yang terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Bireuen.

Sekda dalam arahannya menekankan bahwa, sinkronisasi data antara Pemkab Bireuen, Pemerintah Provinsi Aceh dan kementerian terkait adalah hal yang krusial. Pendataan harus mencakup detail kerusakan rumah, mulai dari kategori rusak ringan, rusak berat, hingga rumah yang hilang terseret banjir dan longsor.

“Kita butuh data yang sinkron, jangan sampai ada perbedaan angka antara daerah dan pusat. Ini penting agar jumlah penerima bantuan tepat sasaran dan proses birokrasi di kementerian menjadi lebih cepat,” tegas M Nasir.

Sekda mengatakan, BNPB awalnya menetapkan pagu sebesar Rp 60 Juta untuk bantuan rumah layak huni kategori rusak berat bagi korban bencana hidrometeorologi.

Kemudian, Pemerintah Aceh meminta pemerintah pusat agar nilai bantuannya ditingkatkan lagi menjadi Rp 98 Juta per unit. Sebab, besaran bantuan yang ada saat ini belum mencukupi untuk membangun rumah layak huni sesuai standar di Aceh.

“Nilai pagu sebesar Rp 98 juta merujuk pada standar bangunan layak huni yang selama ini diterapkan Pemerintah Aceh. Oleh karena itu, Pemerintah Aceh meminta Pemkab Bireuen memastikan lahan pembangunan sudah dalam kondisi clean and clear”, jelas  Sekda Nasir.

Merespons hal tersebut, Bupati Bireuen Mukhlis Takabeya menyatakan kesiapannya meski data awal sudah dikantongi. Ia mengakui perlunya verifikasi faktual pascabencana banjir dan tanah longsor yang baru saja melanda.

Oleh sebab itu, Bupati Mukhlis telah menginstruksikan instansi terkait untuk bergerak cepat ke lapangan guna memvalidasi data pengungsi yang saat ini dilaporkan sudah mulai berkurang di posko-posko pengungsian.

“Data sudah kita siapkan jauh-jauh hari, namun pascabencana ini perlu pendataan ulang. Fokus kita bukan hanya menghitung jumlah rumah, tetapi disesuaikan dengan jumlah Kepala Keluarga (KK),” pungkas Mukhlis.[**]