Acehglobal.com – Banda Aceh.
Intensitas hujan tinggi yang mengguyur wilayah Aceh pada akhir November 2025 menyebabkan tanah longsor dan pohon tumbang di sejumlah titik jalur transportasi.
Kondisi tersebut mendapat respon cepat Prajurit Kodam IM memulihkan akses jalan yang tertutup longsor di Kabupaten Aceh Selatan dan Nagan Raya.
Prajurit Kodam IM bergerak cepat membantu masyarakat dan mengevakuasi material longsor serta memulihkan kembali akses jalan demi menjaga kelancaran aktivitas warga Selasa (25/11/2025).
Mendapat laporan dari masyarakat, Kodim 0107/Aceh Selatan segera menurunkan personel anggota Koramil 04/Sawang bersama TNI, Polri, BPBD, PLN, Pemerintah Kecamatan, serta warga sekitar untuk melakukan pembersihan material secara gotong royong menggunakan peralatan manual dan mesin pemotong kayu.
Pasi Intel Kodim 0107/Aceh Selatan Lettu Inf M Saleh Surbakti, menjelaskan, longsor yang terjadi benar-benar melumpuhkan seluruh akses transportasi.
“Material longsor dan batang pohon besar sempat menutup total badan jalan sehingga arus kendaraan tidak dapat bergerak. Selain itu, kerusakan kabel listrik juga menimbulkan dampak pemadaman di beberapa titik,” ungkapnya.
Setelah bekerja secara intensif selama lebih dari dua jam, personel gabungan akhirnya berhasil membuka kembali akses jalan dan arus kendaraan kembali normal.
Dandim 0107/Aceh Selatan, Letkol Inf Andrino D N Lubis, S.Sos menyampaikan apresiasi atas kerja cepat seluruh unsur yang terlibat.
“Sinergi yang ditunjukkan oleh TNI, Polri, BPBD, PLN, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat luar biasa. Semangat gotong royong menjadi kunci sehingga akses jalan bisa dibuka kembali dengan cepat,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan mengingat curah hujan masih tinggi.
Pangdam IM Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh personel di lapangan yang bergerak cepat dan responsif.
“Ini adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat. Prajurit Kodam IM tidak hanya bertugas menjaga pertahanan negara, tetapi juga hadir di garis depan kemanusiaan. Saat bencana melanda, kehadiran TNI harus memberi rasa aman dan harapan bagi masyarakat,” tegas Pangdam.
Ia juga menekankan bahwa penanganan bencana tidak dapat dilakukan oleh TNI saja. Sinergi dengan Polri, pemerintah daerah, BPBA, Basarnas, dan masyarakat menjadi faktor penting dalam percepatan penanganan di lapangan.
Sebagai langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem dan masa siaga darurat bencana, Kodam IM telah menyiagakan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) yang siap untuk bergerak cepat 24 jam dalam menghadapi kondisi darurat di seluruh wilayah Aceh.
“PRCPB dipersiapkan untuk bergerak secara cepat, tepat, dan terkoordinasi. Penanggulangan bencana adalah amanat undang-undang, dan TNI akan terus memastikan kesiapan pasukan serta koordinasi lintas instansi demi keselamatan warga,” ujar Pangdam.(**)