PT Agam Rayeuk Furniture Tampung Tenaga Kerja Non Skill.

Syafrial
Direktur PT Agam Rayeuk Furniture Zuhaimi Agam saat melihat produk mobiler kurdi dan bangku untuk kebutuhan sekolah dan perkantoran di lokasi usaha kawasan Jalan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar pada Sabtu (6/1/2024)

Acehglobal.com – Aceh Besar.

PT Agam Rayeuk Furniture yang bergerak di bidang pengadaan mobiler meja dan kursi untuk kebutuhan sekolah dan perkantoran juga rumah tangga menjadikan denyut ekonomi terus berjalan meskipun Pemerintah belum menampung hasil karya anak Bangsa.

Pun demikian, PT Agam Rayeuk Furniture tetap mempekerjakan tenaga kerja lokal yang tidak harus memiliki skill, kata Direktur Zuhaimi Agam saat menggelar tasyakuran di lokasi usahanya kawasan Jalan Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar Sabtu (6/1/2024).

Zuhaimi Agam mengatakan, pihaknya belum mampu menampung banyak tenaga kerja lebih dari 10 karyawan, mengingat modan untuk membayar gaji karyawan masih mengalami keterbatasan.

Tenaga kerja yang kita tampung tidak harus memilik skill, yang penting mau bekerja. Dan tenaga kerja yang kita tampung diutamakan masyarakat di sekitar tempat usaha.

PT Agam Rayeuk Furniture kini memproduksi kebutuhan mobiler untuk sekolah, perkantor juga rumah tangga berupa kursi, meja dan lainnya. Jadi kita tidak perlu tenaga kerja itu harus memiliki skill, yang penting ada kemauan langsung bisa bekerja.

Sebelumnya kita pernah merekrut tenaga kerja mencapai 70 karyawan yang tidak memiliki skill, Cuma hanya butuh 5 yang memiliki skill untuk posisi manejer, kata Zuhaimi.

Saat ini ada dua lembaga yang menjadi sebagai mitra kerja kita untuk menjalankan usaha mobiler/pearalatan sekolah, perkantoran ini yakni, Kadin dan Dewan Koperasi Wilayah.

Untuk itu, Zuhaimi Agam juga berharap kedepan agar Pemerintah Daerah mau menampung produk-produk lokal di Aceh sebagai upaya menghidupkan usaha tersebut.

Dengan hidupnya usaha seperti yang dilakukan oleh PT Agam Rayeuk Furniture maka, semakin banyak kita bisa menampung tenaga kerja, harap Zuhaimi Agam.

Usaha atau pabrik yang kita jalankan saat ini tidak menggunakan mesin dalam pola modernisasi tapi menggunakan mesin manual. Oleh karena itu, setiap orang yang ingin bekerja kita bisa langsung terima, karena pekerjaannya juga tidak rumit, ujar Zuhaimi Agam.(sya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *