Ucapan Terima Kasih

Presiden Prabowo Berikan Anggaran Tambahan Untuk Aceh Rp 8 Trilliun.

Rendi Umbara : tokoh Muda Aceh.

Acehglobal.com – Jakarta.
Pemerintah Aceh mendapat Anggaran tambahan dari Presiden Prabowo sebesar Rp 8 Trilliun untuk Infrastruktur dan Kombatan GAM untuk Tahun 2026.

Hal itu disampaikan Gubernur Aceh saat bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto selama lebih kurang 3 jam di Jakarta Baru-baru ini.

Keberhasilan Gubernur Aceh Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem yang dinilai berhasil membawa pulang dengan jumlah yang fantastis besar mendapat apresiasi dari tokoh muda Aceh di Jakarta Rendi Umbara.

Tokoh muda Aceh Rendi Umbara dalam rilisnya Sabtu (15/11/2025) memberikan apresiasi kepada Gubernur Mualem atas upaya untuk memajukan Aceh dan mensejahterakan masyarakat melalui berbagai strategi dengan melobi Pemerintah Pusat dan investor agar dana mengalir ke Aceh sehingga perputaran ekonomi Aceh menjadi baik.

Rendi juga meminta para birokrat Aceh, ASN di Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak hanya santai-santai dikantor, tapi turun kelapangan, lihat permasalahan masyarakat dan selesaikan.

Penyelesaian Kemiskinan dan pengangguran menjadi prioritas utama di Pemerintahan Mualem-Dek Fadh (2025-2030) jangan sampai kemiskinan dan pengangguran masih menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatera.

Sekali lagi saya mengapresiasi Gubernur Mualem yang cinta rakyat dan terima kasih kepada Presiden Prabowo yang sangat ikhlas mencintai Aceh dan seluruh rakyat Indonesia, “Bangsa Aceh cinta Prabowo”, ujar Rendi.

Pemerintah Aceh secara resmi kini telah menyerahkan dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun 2026 Kepada DPRA berdasarkan surat bernomor 900.1/17399 Tanggal 12 November 2025.

Kemudian Pemerintah Aceh bersama Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) sepakat dan menandatangani Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun 2026 pada rapat paripurna di Gedung DPRA.

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (RAPBA) Tahun 2206 sebesar Rp 10.338.839.566.444 dengan 10 Program prioritas dengan rincian:
1 Penguatan pelaksanaan Syariat Islam sebesar Rp.5.669.978.900.681.
2 Penguatan dan implementasi kekhususan dan keistimewaan Aceh sebesar Rp. 39.561.252.126.
3 Penurunan Kemiskinan sebesar Rp. 226.123.954.734.
4 Hilirisasi dan Industrialisasi berbasis SDA dan Maritim sebesar Rp 3. 777.441.000
5 Penciptaan lapangan Kerja Rp 2.253.453.404.832.
6 Peningkatan Infrastruktur yang berkualitas sebesar  Rp 3.926.699.027.093
7 Peningkatan SDM, sains dan teknologi sebesar Rp 1.371.837.657.810
8 Transformasi Digital yang terintegrasi sebesar Rp 13.589.235.162.
9 tata kelola birokrasi dan kemandirian fiskal daerah sebesar Rp 1.879.094.822.124.
10 Peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar Rp 54.723.870.882.

Di samping itu, Mualem menegaskan bahwa, ada anggaran tambahan dari Presiden Prabowo sebesar Rp 8 triliun yang merupakan di luar Dana Otsus, sebagai dukungan Pemerintah pusat untuk pembangunan Aceh tahun 2026.

Mualem menegaskan, “Beu na neuteupe ban mandum, peu yang droe lake uroe nyoe, jalan Sawang, infrastruktur, (penanganan) banjir, peuget rumoh sikula SMK, rumoh saket regional, Kuala Idi, proyek APBA dan Aceh Hebat”.

“Dan silapeh teuk, na geu jok dana hibah Rp 2 triliun untuk mantan kombatan”, sebut Mualem.

Penandatanganan KUA-PPAS 2026 menjadi momentum penting untuk memperkuat arah kebijakan pembangunan Aceh pada tahun mendatang.

Ia menyampaikan komitmen Pemerintah Aceh untuk memaksimalkan anggaran demi peningkatan kesejahteraan rakyat, termasuk pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan dasar serta penguatan ekonomi masyarakat.

Mualem juga menyampaikan bahwa pada Kamis 13 November 2025 kemarin, dirinya bertemu Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang- Bogor.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur memaparkan berbagai kebutuhan pembangunan Aceh, termasuk percepatan sejumlah proyek prioritas.

“Presiden memberikan dukungan penuh terhadap berbagai program pembangunan Aceh, termasuk percepatan beberapa ruas jalan strategis, peningkatan konektivitas wilayah, dan peninjauan kembali beberapa kebutuhan penting daerah”.

Presiden juga memberikan atensi pada sejumlah proyek besar di Aceh, seperti pembangunan terowongan Geurutee, perikanan, dan investasi. Menurutnya, dukungan tersebut menjadi dorongan besar bagi Aceh untuk bergerak lebih cepat dalam mewujudkan pembangunan yang merata.

“Presiden komit untuk terus mendukung Aceh, kita harus memanfaatkan dukungan tersebut sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat,” kata Mualem.(**)