Acehglobal.com – Banda Aceh.
Polda Aceh kini sedang mempersiapkan mengumpulkan para pemilik sawit di Aceh akan kita lakukan pertemuan untuk kita berikan sosialisasi untuk saling menjaga tentang Kebakaran Hutan Lahan (Karhutla) terlebih pada masa kemarau selama ini.
Masing-masing para pemilik sawit agar dapat memiliki rasa tanggung jawab terhadap Desa-Desa yang ada di sekitarnya supaya terhindar dari dampak Karhutla.
Demikian hal tersebut disampaikan Kapolda Aceh Irjen Pol Drs Ahmad Haydar,SH,MM usai mengelar Jum’at Curhat bersama para Keuchik, Imum Mukim dan tokoh masyarakat Ulee Kareng Kota Banda Aceh di Solong Kupi Jembatan Pango (Jepang) pada Jum’at (16/6/2023).
Jum’at Curhat sekaligus Ngopi Bareng (Ngobar) Kapolda Aceh dengan dengan tokoh masyarakat Ulee Kareng itu turut hadir Wakapolda Aceh Brigjen Pol Syamsul Bahri, Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli, Kapolsek Ulee Kareng Iptu Robby Afrizal, SH, para Keuchik Se-Kecamatan Ulee Kareng juga Imum Mukim.
Kapolda Aceh Irjen Pol Ahmad Haydar pada kesempatan itu menjelaskan bahwa, nanti akan ada pertemuan seluruh pemilik sawit bersama pihak Dirreksrimsus untuk dilakukan sosialisasi yang pada intinya pada masing-masing pemilik sawit memilik tanggung jawab terhadap Karhutla.
Oleh sebab itu pemilik perusahaan sawit harus memiliki perangkat daripada alat pemadam mulai dari lumbung air hingga perangkatnya, hal itu untuk mencegah bila terjadinya kebakaran, jelas Kapolda.
Meskipun sekarang hal tersebut berdasarkan hasil pantauan kita di daerah-daerah masih sangat minim namun, kita juga akan mengsosialisasikannya melalui pemasangan-pemasangan spanduk khususnya di daerah yang di anggap rawan Karhutla.
Ada sekitar tiga daerah di beberapa Kecamatan yang menjadi rawan Karhutla yang menjadi sasaran Polda Aceh untuk melakukan kegiatan dengan upaya pencegahan (Preventif), dimana sosialisasi lebih dikedepankan, jelas Kapolda.
Koordinasi Tiga Pilar
Kegiatan Jum’at curhat dengan Keuchik dan para Tokoh masyarakat pada Jum’at pagi (16/6/2023) Kapolda Aceh Ahmad Haydar menerima berbagai masukan dari masyarakat baik terkait dengan tapal batas, anak punk hingga Kamtibmas.
Untuk itu Kapolda Aceh menganjurkan kepada para Keuchik juga Tuha Peut untuk dapat berkoordinasi bersama tiga pilar yakni, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Desa (Keuchik), ujar Kapolda Ahmad Haydar. (sya)