Acehglobal.com – Banda Aceh.
Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah mengingatkan seluruh jajaran Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) untuk dapat mengelola aset yang dimiliki dengan baik dan memanfaatkan sebesar-besarnya untuk membangkitkan perekonomian masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Pj Gubernur selaku Ketua Dewan Kawasan Sabang yang didampingi Wali Kota Sabang Reza Fahlevi dan Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, selaku anggota DKS saat menggelar pertemuan dengan jajaran BPKS di ruang rapat BPKS Sabtu (8/6/2024).
“Fasilitas dan seluruh aset yang dimiliki BPKS maupun yang nantinya akan dibangun harus bermanfaat dan mampu menjadi daya bangkit sektor ekonomi di Sabang dan Aceh secara umum” ujar Gubernur.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kata Gubernur, maka perlu kebersamaan dan koordinasi yang baik antara BPKS serta seluruh pemangku kebijakan terkait lainnya.
“Semua harus kita lakukan dengan semangat kebersamaan, karena tidak ada orang maupun institusi yang bisa bekerja sendiri,” kata Bustami
Dengan kebersamaan maka, akan semakin banyak yang bekerja dan tentu saja akan banyak hasil yang bisa kita dapatkan.
Gubernur juga mengungkapkan, Kawasan Pelabuhan Bebas Sabang dibangun adalah untuk menarik investor dalam rangka membangkitkan perekonomian Sabang dan Aceh secara lebih luas.
Karena itu, BPKS selaku pemegang mandat dalam mengelola kawasan harus mampu menata dengan sebaik-baiknya agar investor tertarik.
“Manajemen juga harus membangun jejaring dengan semua pihak, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional”.
Manfaatkan dan tata aset yang ada sebesar-besarnya untuk menarik investor, karena keberadaan investasi akan membuka lapangan kerja baru, dengan demikian kita akan mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi di daerah kita,” imbau Gubernur.
“Untuk mulai saat ini mari kita berfikir bersama, apa yang bisa kita lakukan, apa yang bisa kita kerjakan selama kita masih diberi amanah di posisi masing-masing. Berikan pengabdian terbaik kita, demi masyarakat,” pinta Bustami.
Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto selaku anggota DKS mengingatkan jajaran BPKS untuk memberi perhatian kepada kawasan Pulo Aceh yang menjadi bagian dari pengusahaan BPKS.
“Agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan masyarakat, saya sudah beberapa kali mengingatkan jajaran BPKS untuk lebih sering berkunjung ke Pulo Aceh, untuk meminimalisir konflik dengan masyarakat, terutama terkait lahan, “ kata Iswanto.
Sementara itu Wakil Kepala BPKS Abdul Manan menjelaskan, saat ini arah pengembangan dan kegiatan prioritas BPKS adalah mewujudkan Kawasan Sabang sebagai gerbang barat kemaritiman Indonesia yang berdaya saing dan berkelanjutan, dalam rangka menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, setidaknya ada tiga upaya yang kita lakukan yaitu, meningkatkan sektor ekonomi kemaritiman dan ekonomi hijau, penyediaan infrastruktur ekonomi kemaritiman yang berkualitas dan ramah lingkungan serta terus melakukan peningkatan tata kelola administrasi pemerintah yang baik,” ujar Abdul Manan.
Abdul Manan juga menjelaskan, lima fokus rencana kerja BPKS, yaitu Sertifikasi dan digitalisasi aset/data base online aset BPKS (tanah dan bangunan) dan penataan ruang Kawasan Pulo Aceh.
Penuntasan Pelabuhan Penyeberangan Balohan dalam upaya fungsionalisasi dan komersialisasi aset.
Kemudian, pelaksanaan strategis bisnis melalui penyiapan dokumen Investment Project Ready to Offer (IPRO), disamping itu juga Pelaksanaan promosi potensi Trade, Tourism and Investment (TTI).
Peningkatan Layanan investasi/berusaha pada unit PTSP, dan juga fungsionalisasi dan komersialisasi aset eksisting lainnya untuk peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan investasi. [**]