Hut Bhayangkari dari Bank Aceh

Pertamina Hambat Investasi di FTZ Sabang.

Syafrial
M Iqbal Piyeung : Ketua Kadin Aceh.

Acehglobal.com – Banda Aceh.
Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) Aceh M Iqbal Piyeung kaget dengan keluhan para pelaku usaha di sektor BBM industri di Aceh atas penetapan atas tingginya harga tebus BBM industri di Aceh.

Kita sangat menyayangkan sikap Pertamina yang menghambat Investasi di FTZ dengan menetapkan harga tebus BBM industri di Aceh sangat tinggi, termasuk untuk Zona Perdagangan Bebas Free Trade Zone (FTZ) Sabang, kata M Iqbal Piyeung dalam pertemuan dengan beberapa pelaku dunia usaha yang berlangsung di Kantor Kadin Aceh Minggu (12/5/2024).

Iqbal mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Kadin Aceh menerima keluhan dari para pelaku usaha bahwa harga tebus Solar Industri di kawasan bebas FTZ Batam (setelah diskon) hanya Rp 11.600 sementara harga tebus di FTZ Sabang mencapai Rp. 21.500.

Kawasan Sabang sesuai Undang-Undang nomor 37 Tahun 2000 tentang KPBPB Sabang dan Undang-Undang nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh merupakan “Kawasan non-pabean yang bebas dari pajak tata niaga, bea masuk serta bebas PPN” (Pasal 167).

Karena status Sabang sebagai kawasan bebas seperti Batam, kita mempertanyakan dasar apa puhak pertamina menerapkan kebijakan tersebut yang sangat merugikan terhadap ekonomi di Aceh serta ikut menghambat iklim investasi di kawasan FTZ Sabang, kata Iqbal.

Bagaimana kita mau mendorong investasi di Aceh, terutama di Kawasan Sabang, sementara banyak pelaku usaha yang ingin melakukan aktifitas perdagangan ke kawasan FTZ Sabang, yang sama sekali tidak didukung oleh sikap Pertamina yang mempermainkan harga, khususnya BBM industri.

Kadin Aceh yang merupakan wadah dari pada para pelaku dunia usaha akan menyurati seluruh stakeholder untuk menyikapi persoalan ini.

“Kita akan surati masalah ini ke Presiden Jokowi, Kadin Pusat, Menteri BUMN, BPH Migas, Dirut Pertamina dan Pemerintah Aceh untuk menyelesaikan persoalan ini. tujuannya agar hambatan seperti ini bisa segera diatasi, terutama untuk menghidupkan kembali denyut aktifitas ekonomi di kawasan FTZ Sabang”, tegas Iqbal

Iqbal menambahkan, Kalau Pertamina pro-aktif memperlakukan FTZ Sabang sama dengan Batam, kita yakin akan banyak pelaku bisnis yang akan berinvestasi ke Kawasan Sabang.

Terkait hal tersebut, salah satu anggota Dewas BPKS Sabang Munzami Hs, ikut memberi tanggapan bahwa, persoalan yang disampaikan oleh ketua Kadin Aceh mengenai perbedaan harga BBM industri yang sangat timpang antara Sabang dan Batam ini termasuk salah satu hambatan bagi pengembangan Kawasan FTZ Sabang.

Pada saat rapat rutin dengan Manajemen BPKS nantinya, kita akan ikut membahas persoalan ini agar dapat ditindaklanjuti dan dicari solusi bersama dengan melakukan koordinasi lintas stakeholder termasuk dengan Pertamina, ujar Iqbal Piyeung. (sya) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *