Acehglobal.com – Banda Aceh.
Kodam IM terus menunjukkan komitmen, kepedulian, dan ketanggapannya dalam mendukung pemulihan pascabencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Aceh.
Salah satu langkah strategis yang kini menjadi prioritas adalah pemasangan jembatan Bailey sebagai solusi darurat untuk memulihkan akses transportasi yang terputus akibat rusaknya jembatan permanen diterjang banjir beberapa hari terakhir. Jum’at (5/12/25)
Banjir yang melanda berbagai daerah di Aceh telah mengakibatkan lumpuhnya sejumlah ruas jalan dan jembatan utama, sehingga menghambat mobilitas warga, distribusi logistik, hingga upaya penanganan darurat.
Menyikapi kondisi tersebut, Kodam IM bersama pemerintah daerah dan BPBD bergerak cepat dengan mengerahkan personel zeni beserta perlengkapan jembatan Bailey untuk dipasang di titik-titik yang dinilai paling kritis.
Hingga saat ini, upaya pemulihan infrastruktur terus dikebut melalui percepatan pemasangan jembatan Bailey di empat lokasi terdampak.
Di Kabupaten Bireuen, progres pemasangan Jembatan Teupin Reudeup, Peusangan Selatan, yang merupakan jalur alternatif penghubung Bireuen–Lhokseumawe, telah mencapai 50 persen tahap perakitan.
Jembatan ini merupakan fasilitas milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan menjadi salah satu akses penting bagi masyarakat.
Di lokasi lain, Jembatan Teupin Mane Kecamatan Juli Bireuen, yang berada di jalur utama Bireuen–Takengon, seluruh material jembatan telah selesai diloading di lokasi, menandakan kesiapan untuk memasuki tahap pemasangan struktur.
Sementara itu, Jembatan Kutablang, Bireuen, yang juga berada pada jalur vital Bireuen–Lhokseumawe, saat ini tengah dalam proses pendorongan material jembatan menggunakan inventaris darurat Zidam Iskandar Muda.
Di wilayah berbeda, Jembatan Jeurata yang menghubungkan Pidie–Takengon juga telah memasuki tahap pendorongan material dengan dukungan peralatan dari Yonzipur 16/DA.
Keempat jembatan tersebut merupakan jalur strategis yang sangat diperlukan untuk mempercepat pemulihan sosial serta mendukung pergerakan logistik bantuan di wilayah-wilayah terdampak.
Pangdam IM Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P menyampaikan bahwa, pemasangan jembatan Bailey itu merupakan langkah cepat dan terukur untuk memastikan roda perekonomian dan aktivitas masyarakat kembali bergerak.
“Pemasangan jembatan Bailey ini adalah solusi taktis untuk membuka kembali jalur yang terputus akibat banjir. Kami bergerak cepat agar masyarakat tidak terlalu lama mengalami hambatan mobilitas, terutama untuk akses bantuan, evakuasi, serta distribusi kebutuhan pokok,” ujarnya.
Pangdam IM juga menegaskan bahwa Kodam IM akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, BPBD, dan instansi terkait agar proses penanganan berjalan optimal.
“Kodam IM berkomitmen untuk hadir bersama pemerintah daerah dalam setiap fase penanganan bencana, mulai dari tanggap darurat hingga pemulihan. Kami berharap pemasangan jembatan darurat ini dapat mempercepat normalisasi akses transportasi dan membantu masyarakat kembali beraktivitas dengan aman,” tegasnya.(**)