Acehglobal.com – Banda Aceh. Penyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Aceh telah merampungkan (P-21) kasus korupsi pada pembangunan Rumah Sakit (RS) rujukan regional Aceh Tengah pada Jumat (5/4/2024).
“Kami telah menerima surat resmi dari Kajati Aceh yang menjelaskan bahwa, berkas perkara penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi pada pembangunan rumah sakit rujukan regional Aceh Tengah telah lengkap atau P-21,” kata Dirreskrimsus Polda Aceh Kombes Winardy dalam keterangannya Sabtu, (6/4/2024).
Winardy mengatakan bahwa, sebelumnya Polda Aceh telah menurunkan tim ahli gabungan dari Universitas Syiah Kuala dan Politeknik Lhokseumawe terkait kasus tersebut.
Para ahli telah menyimpulkan bahwa, adanya pencurian atau pengurangan spesifikasi pekerjaan dan metode dalam pengerjaan rumah sakit tersebut.
Berdasarkan penghitungan ahli dari BPKP Provinsi Aceh juga dinyatakan adanya kerugian negara akibat runtuhnya rumah sakit regional tersebut sebanyak Rp1.174.551.284, kata Winardy.
Kesimpulan dari ahli ditemukan adanya pengurangan spesifikasi pekerjaan. Hasil penghitungan dari BPKP Provinsi Aceh juga ditemukan kerugian negara.
Selanjutnya penyidik akan berkoordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Aceh untuk pelaksanaan tahap II untuk penyerahan tersangka dan barang bukti, pungkas Winardy.
Diketahui, pembangunan rumah sakit rujukan regional Aceh Tengah tersebut anggarannya bersumber dari APBA Otsus tahun 2011 dengan nilai kontrak Rp7.327.405.000.
Dalam kasus tersebut, penyidik telah menetapkan lima tersangka, yaitu SM selaku KPA, JM selaku PPTK, KB selaku konsultan pengawas, SB selaku Direktur PT SBK dan HD selaku pelaksana, ujar Winardy. (**)