Selamat Hari Raya Idul Adha Selamat Hari Raya Idul Adha Selamat Hari Pancasila
Daerah  

Pembangunan Jalan Ulee Kareng Program “Simpang Siur”.

Dr Usman Lamreung, M. Si : Pengamat Politik, Pembangunan dan Sosial Unaya Aceh.

Acehglobal.com – Banda Aceh.
Program pembangunan Jalan T Iskandar mulai dari Beurawe hingga Simpang Tujuh Ulee Kareng Banda Aceh selalu menjadi alat kampanye para calon Walikota setiap masuk masa Pemilu.

Sehingga program pembangunan Jalan T Iskandar menuju Simpang Tujuh Ulee Kareng Kota Banda Aceh menjadi Program “Simpang Siur”, karena saban tahun tidak pernah terwujud.

Jalan menuju ke pusat pasar  tradisional Ulee Kareng itu tidak pernah berubah dari masa ke masa, tetap saja simpang siur, kusam, macet dan tak ada sentuhan apapun dari sang penguasa sudah hampir 10 tahun terakhir.

Jalan T Iskandar menuju Simpang Tujuh Ulee Kareng itu terus dilupakan bak anak tiri yang selalu dikebiri oleh sang penguasa Kota dan sang penguasa Provinsi.

Menurut akademisi Abulyatama Dr Usman Lamreung, M. Si, para penguasa atau pengambil kebijakan hanya pandai berjanji tapi tak pandai menepati, malah terus menerus dengan memberi alasan tak punya anggaran.

Alasan tersebut sudah pasti tak masuk akal, bila sang penguasa punya komitmen untuk menata Ulee Kareng Banda Aceh.

Padahal tahun 2022 yang lalu sudah ada titik pencerahan dari seorang Pj Walikota Bakri Sidik yang berkomitmen menata Simpang Tujuh Ulee Kareng dengan mengalokasi anggaran secara bertahap untuk menata jalan menuju Ulee Kareng yang terus dilupakan oleh sang pejabat.

Komitmen tersebut sesuai sumber yang kami dapat dengan mengalokasikan anggaran tahun 2023, kata Usman.

Namun sayang sekali, komitmen tersebut kandas setelah Pj Walikota Bakri Sidik tidak lagi diperpanjang jabatannya, yang mengakibatkan program penataan Simpang Tujuh Ulee Kareng tersebut menjadi “Simpang Siur” akibat dibatalkan oleh Pj Walikota yang menjabat sekarang dengan alasan membayar hutang.

Pengamat Politik, Pembangunan dan Sosial alumnus Abulyatama Aceh ini menambahkan, Memang sangat ironis, para pejabat sering sekali mencari jalan pintas dalam menyelesaikan masalah, apalagi masalah berkenaan dengan program kerakyatan sering dikorbankan.

Padahal Jalan T Iskandar menuju simpang Tujuh Ulee Kareng adalah memang sangat urgen untuk dilakukan penataan secara bertahap agar simpang Ulee Kareng  itu tidak lagi menjadi simpang siur seperti saat ini.

Usman berharap agar Pemerintah Provinsi juga jangan menutup mata dengan kondisi jalan T Iskandar yang sudah mengalami banyaknya lubang dan mengalami banjir genangan saat hujan.

Sudah seharusnya oleh Pemerintah berwenang untuk segera nemperbaikinya, apalagi kedepan ada hajatan besar event Nasional, dan jangan sampai Aceh malu, Aceh kaya tapi jalannya rusak dan banjir saat hujan.

Masyarakat sudah sangat jenuh dengan kondisi Jalan T Iskandar menuju simpang Tujuh Ulee Kareng, untuk itu maka Pemerintah jangan menutup mata,  pungkas Usman. (**)