Acehglobal.com – Banda Aceh. Beberapa Partai Nasional (Parnas) mulai mendaftarkan diri untuk menjadi Bakal Calon (Balon) Wakil Gubernur Aceh mendampingi Muzakir Manaf alias Mualem dari Partai Aceh di Pilkada Aceh 2024.
Pasca Pemilu Legislatif dan Pilpres mengalami perubahan dinamika politik secara Nasional yang berpengaruh pada dinamika politik lokal, termasuk Aceh, kata Akademisi Universitas Abulayatama Aceh Dr Usman Lamreung, M. Si dalam keterangannya Senin (20/5/2024).
Dr Usman Lamreung mengatakan, menangnya Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 dan sudah ditetapkan sebagai presiden terpilih makan, dinamika politik Aceh juga berubah.
Peta politik Aceh dan popularitas Muzakir Manaf semakin tinggi termasuk eksitensi Partai Aceh tetap sebagai pemenang Pemilu dan membuka peluang besar Mualem akan mudah menang dalam perebutan kursi kekuasaan Gubernur Aceh.
Dengan kekuatan mesin politik Partai Aceh dan adanya dukungan pusat, maka sudah bisa dipastikan popularitas dan kekuatan mesin politik Partai Aceh mampu eksis dan peluang untuk merebut kursi Gubernur Aceh semakin besar.
Ini adalah salah satu faktor kenapa Parnas ramai-ramai mendaftarkan kader terbaiknya ke Partai Aceh sebagai calon Wakil Gubernur Aceh untuk menjadi pendamping Mualem dan berkoalisi dengan Partai Aceh, kata Usman.
Perlu diingat bahwa, Mualem juga harus benar-benar selektif untuk memutuskan siapa calon pendampingnya apakah kader internal partai atau eksternal (Parnas) cocok untuk menjadi pendampingnya.
Saat setelah Mualem menentukan siapa calon pendampingnya, maka diprediksikan bakal ada calon Gubernur dari Partai Nasional.
Ini bisa saja terjadi setelah Mualem tidak memilih calon wakil Gubernur dari Partai Nasional, dan bisa saja akan ada Parnas keluar dari koalisi dan akan membangun koalisi sendiri dengan mengusung kader terbaik mereka untuk merebutkan kekuasaan bersaing dengan Mualem.
Ditambah lagi ada Parnas saat ini yang sedang melakukan konsolidasi, juga akan mengusung kadernya untuk berkontribusi pada pilkada Gubernur Aceh 2024.
Artinya Parnas juga punya keinginan dan kesempatan terbuka dalam mencalonkan kadernya sebagai Gubernur.
Dinamika politik Aceh pra Pilkada akan terus dinamis, koalisi antar partai politik juga akan terbangun dengan ada kepentingan, persamaan visi, tujuan dan program pembangunan bersama.
Pengamat politik dan pembangunan sosial alumnus Unaya menambahkan, Kami memprediksikan bakal ada tiga kandidat Calon Gubernur Aceh pada pilkada 2024 ini. Artinya yang sedang terjadi hari ini lebih melihat peluang dan momentum oleh semua partai politik, begitu ada peluang dan momentum sudah barang pasti partai naaional membangun berkoalisi mengusung dari kader mereka.
Parnas pasti punya kepentingan yang sangat besar di Aceh, apalagi parnas dengan para Ketua dan pengurus banyak dari kalangan pengusaha, sudah pasti melirik Aceh dengan kekayaan alamnya.
Maka sudah pasti mereka juga melihat peluang dan momentum politik, mencalonkan kader mereka dengan berkoalisi bersama. Bila ini terjadi PA dengan calon kandidatnya Mualem akan bersaing ketat dalam perebutan kekuasaan Aceh satu, ujar Usman. (sya)