Ucapan Terima Kasih
Daerah  

Pangdam Iskandar Muda Terima Dua Pucuk Senpi Sisa Konflik dari Warga.

Acehglobal.com – Banda Aceh.

Pangdam Iskandar Muda menerima dua pucuk Senjata Api (Senpi) jenis M16 A1 dari masyarakat yang diserahkan ke Komandan Kodim (Dandim) 0117/Aceh Tamiang Letkol Inf Andi Ariyanto Selasa (23/9/2025).

Penyerahan tersebut merupakan komitmen masyarakat Aceh dalam menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan kembali diwujudkan melalui penyerahan senjata api sisa konflik secara sukarela kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P menerima langsung penyerahan tersebut dalam dua momentum berbeda yakni, di Banda Aceh dan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Pada Selasa (23/9/2025).

Pangdam IM menerima penyerahan senjata api dari Komandan Kodim (Dandim) 0117/Aceh Tamiang Letkol Inf Andi Ariyanto yang didampingi oleh Danrem 011/Lilawangsa menyerahkan satu pucuk Senpi jenis M16 A1 lengkap dengan satu buah magazen SS1.

Pangdam IM menyampaikan apresiasi atas langkah sukarela masyarakat menyerahkan senjata api sisa konflik. Menurutnya, tindakan tersebut bukan hanya bentuk kepedulian warga terhadap keamanan lingkungan, tetapi juga bukti nyata semakin matangnya sikap masyarakat Aceh dalam menjaga perdamaian pasca berakhirnya konflik.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang dengan penuh kesadaran menyerahkan senjata api sisa konflik secara sukarela. Ini adalah wujud nyata dukungan terhadap stabilitas keamanan dan kedamaian di Aceh. Langkah ini patut diapresiasi dan menjadi teladan bagi masyarakat lainnya,” tegas Mayjen TNI Joko Hadi Susilo.

Pangdam IM menekankan bahwa keberadaan senjata api ilegal berpotensi menimbulkan kerawanan dan mengancam ketertiban masyarakat. Oleh karena itu, tidak ada lagi alasan bagi warga untuk menyimpan senjata api maupun bahan peledak.

Pangdam IM menegaskan bahwa, TNI selalu membuka ruang bagi masyarakat yang masih menyimpan senjata api untuk menyerahkannya tanpa rasa takut. Selama penyerahan dilakukan secara sukarela dan dengan itikad baik, TNI menjamin tidak akan ada proses hukum yang dikenakan. Hal ini menjadi bagian dari pendekatan persuasif dan humanis yang terus dikedepankan TNI dalam menjaga stabilitas di Aceh.

Kesadaran kolektif masyarakat untuk menyerahkan senjata api sisa konflik menjadi sinyal positif keberlanjutan perdamaian Aceh. Dengan situasi yang aman dan kondusif, pembangunan daerah dapat berjalan lebih optimal, sehingga kesejahteraan masyarakat di seluruh pelosok Aceh semakin meningkat.

“Kami yakin dengan kebersamaan, kita dapat terus menjaga Aceh agar tetap aman, damai, dan sejahtera,” pungkas Pangdam IM.(**)