Pelantikan Anggota DPRA Pelantikan Pj Gubernur
Daerah  

Pangdam IM Laksanakan Shalat Idul Adha 1445 H di Lapangan Blang Padang Banda Aceh.

Acehglobal.com – Banda Aceh. Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han) beserta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah Iskandar Muda Ny Eva Niko Fahrizal, Prajurit dan PNS Kodam IM, Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah dan Forkopimda lainnya melaksanakan Sholat Idul Adha 1445 H di Lapangan Blang Padang Banda Aceh Senin (17/6/2024).

Shalat Idul Adha 1445 H dipimpin oleh Imam Tgk Miswar Muhammad, S.Pd.I dan Khatib Prof Dr H Muzakir, M.A merupakan Wakil Rektor IV UIN Sumatera Utara Medan.

Ceramah Idul Adha 1445 H mengangkat tema ”Hakikat ibadah haji dan Qurban dalam membangun ketaqwaan dan rasa kemanusiaan”.

Prof. Dr. H. Muzakir, M.A dalam khutbahnya menyampaikan, bulan Zulhijjah sebagai bulan yang istimewa karena didalamnya ada hari yang disebut dengan ‘aid al-akbar (hari raya besar).

Paling tidak ada dua keistimewaan bulan Zulhijjah dimana pada bulan ini Allah SWT mewajibkan ibadah Haji ke Baitullah bagi hamba-NYA yang memiliki kesanggupan, dan pada bulan ini pula Allah SWT mensyari’atkan penyembelihan hewan Qurban sebagai media sarana mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT.

Peristiwa pertama, seperti yang sedang dilaksanakan jamaah haji mereka  memilih beribadah kepada Allah SWT, sebelum kembali kepada Allah SWT (kematian).

Dihadapan Allah SWT mengakui dosa-dosa kita, baik yang dikerjakan dengan sengaja ataupun tidak sengaja. Kita mengakui bahwa selama ini telah melupakan Allah SWT, selama ini kita lebih memilih dan mementingkan dunia ketimbang mengabdi kepadaNYA, jelas Ustad Muzakir.

Selama ini kita telah menjadi pengembara padang pasir yang tersesat dan kehilangan arah. Kita ingin kembali ketempat asal kita yaitu kepada Allah SWT.

Kita memohon ampunan kepada-Nya atas dosa-dosa yang menyelimuti diri kita. Setelah wukuf, kita pergi ke Mina yang bermakna medan kehidupan, dunia nyata untuk menyatakan permusuhan dengan syetan, kita melempar setan dengan batu keimanan kita, jelasnya.

Bagaimanapun tidak ada arti sebuah pengakuan dan penyesalan diri, sebelum kita menyatakan permusuhan dengan syetan.

Seringkali dalam hidup ini, kita mengakui bermusuhan dengan setan, tetapi sadar atau tidak, jalan setan yang sesat malah kita tempuh.

Dalam konteks Idul Adha, Pemimpin yang amanah dapat kita lihat pada sosok Ibrahim AS. Ibrahim AS adalah pemimpin yang benar-benar memiliki tauhid yang sangat kuat, sehingga memiliki rasa takut kepada Allah SWT, tidak melanggar perintah Nya, Ia sanggup memenuhi perintah Allah SWT, walaupun untuk itu ia harus kehilangan sesuatu yang paling dicintainya.

Ia memilih Allah SWT sebagai tujuan dan orientasi hidup ketimbang kesenangan duniawi lainnya. Pemimpin yang seperti inilah yang akan dapat melepaskan kita dari kehancuran bangsa.

Prof. Dr. H. Muzakir, M.A. menambahkan, “Melalui semangat berkurban ini kita kembali diingatkan oleh Allah SWT bahwa kita adalah umat yang satu.

Kita menyadari banyak sekali persoalan yang harus kita hadapi, kita sedang berada di badai yang sama, tapi tidak di kapal yang sama, tetaplah berfikir positif,kuatkan iman dan imun, semangat menjalani hidup, tetapi pastikan bahwa Allah SWT ada bersama kita di masing-masing kapal dan memegang kendali atas kapal kita,” pesan Prof. Dr. H. Muzakir, M.A, jelas Ustad Muzakir. (**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *