Menjelang Ramadhan Dan Idul Fitri BPOM Intensifkan Pengawasan Pangan Olahan.

Syafrial

Acehglobal.com – Banda Aceh.
Menjelang masuknya bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H Balai Besar Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM) di Banda Aceh akan mengintensifkan pengawasan terhadap pangan olahan.

Hal tersebut adalah dalam rangka melindungi masyarakat dari peredaran Produk Pangan Olahan yang Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) khusus menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023/1444H, kata Kepala BPOM di Banda Aceh Yudi Noviandi, M.Sc.Tech.,Apt dalam keterangannya Jum’at (17/3/2023).

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh Yudi Noviandi berkomitmen akan melakukan intensifikasi pengawasan terhadap berbagai produk pangan di wilayah kerjanya.

Tahap awal kita akan mrlakukan pengawasan khusus sebagaimana yang telah kita laksanakan di wilayah Kabupaten Pidie Jayadan Kota Banda Aceh pada tanggal 15 s/d 16 Maret 2023.

Pengawasan yang kita lakukan itu adalah untuk mengantisipasi terhadap potensi bahaya produk pangan TMK yang cenderung meningkat pada hari-hari besar, sebagai akibat meningkatnya permintaan (Demand) dan persediaan (Supply) kebutuhan pangan, kata Yudi Noviandi.

Pengawasan yang kita lakukan lebih fokus pada produk pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE) alias ilegal, kedaluwarsa dan rusak, khususnya pada sarana peredaran pangan yaitu distributor dan sarana retail. Dari pengawasan yang kita lakukan ternyata  masih ditemukan produk pangan yang Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) berupa Produk TIE, Kemasan rusak dan kedaluwarsa.

BPOM Aceh berkomitmen untuk senantiasa mengawal keamanan pangan dan melindungi kesehatan masyarakat khususnya di wilayah Aceh, tegas Yudi.

Untuk itu, Yudi Noviandi berharap agar para pelaku usaha pangan dihimbau untuk selalu memenuhi ketentuan yang berlaku dalam menjalankan usahanya.

Yudi juga mengharapkan kepada masyarakat untuk terus menjadi konsumen cerdas dalam memilih pangan aman dengan selalu melakukan Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin edar, dan Cek Kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi pangan olahan, pinta Yudi. (sya) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *