Acehglobal.com – Banda Aceh.
Pemilihan Kepala Daerah Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota di Aceh akan digelar 27 November 2024 mendatang namun, Partai Nasional (Parnas) belum berani munculkan kadernya.
Berbeda dengan Partai Aceh sebagai kekuatan politik lokal yang sudah jauh-jauh hari mendeklarasikan Ketua Umumnya Muzakir Manaf sebagai Calon Gubernur Aceh 2024.
Menurut pengamat Sosial, Pembangunan dan Politik Usman Lamreung dalam keterangannya Rabu (1/5/2024) menerangkan, Memang dinamika politik Jakarta sangat mempengaruhi dinamika politik, termasuk dinamika politik di Aceh.
Apalagi Partai Aceh sebagai pemenang dan mempertahankan eksitensi sebagai kekuatan lokal dengan tetap bertahan sebagai partai pemenang dan menjadi kekuatan politik di Aceh.
Apalagi Partai Aceh juga sebagai pengusung Prabowo sebagai Presiden, tentu kekuatan politiknya semakin kuat dan diperhitungkan, sampai-sampai Parnas berkeinginan berkoalisi dengan PA.
Beberapa parnas sudah mendeklarsikan kader mereka sebagai Wakil Gubernur Aceh pendamping Muzakir Manaf, terang Usman.
Ini menandakan bahwa, Parnas tidak Percaya Diri (PD) juga tidak siap untuk bertempur dalam memperebutkan posisi kursi Gubernur melawan Muzakir Manaf.
Artinya kata Usman, Parnas tidak punya kader yang siap untuk dimarketing ke masyarakat Aceh.
Bila semua Parnas berkoalisi dengan Partai Aceh, maka Pilkada Aceh 2024 akan hampa, tidak menarik dan sudah pasti tidak akan ada visi gagasan, tidak ada debat dan tidak ada persaingan perebutan kursi kekuasaan Aceh satu.
Jangan sampai Pilkada Aceh 2024 hanya muncul satu pasangan calon Gubernur, oleh karenanya Parnas selayaknya ikut berpatisipasi dalam perebutan Aceh satu, jangan hanya menyodorkan Wakilnya saja.
Agar perhelatan Pilkada Aceh lebih dinamis demokratis dan punya visi gagasan untuk menjadikan Aceh masa depan lebih baik, ujar Usman. (**)