Acehglobal.com – Singapura.
Dua mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Cut Fadhilah Alfa Karim dan Fathiya Rahma terpilih untuk mengikuti program bergengsi FASStrack Asia The Summer School 2025 di Singapura.
Selama program berlangsung, keduanya mengikuti perkuliahan di bawah Faculty of Arts and Social Sciences (FASS) dan akan mempelajari topik Cross-Cultural Dialogue dimana sebuah mata kuliah yang membahas pentingnya dialog lintas budaya dalam konteks global.
Melalui mata kuliah tersebut, para peserta diajak untuk memahami dinamika komunikasi antarbudaya, tantangan keberagaman serta bagaimana membangun pemahaman dan toleransi dalam masyarakat multikultural sebuah keterampilan penting di era globalisasi saat ini.
FASStrack Asia sendiri merupakan program summer school selama tiga minggu yang dirancang untuk mahasiswa NUS maupun mahasiswa dari universitas lain di seluruh dunia.
Cut Fadhilah Alfa Karim yang berusia 20 Tahun warga Banda Aceh merupakan mahasiswa Program studi Pendidikan Bahasa Inggris Semester 4 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Sementara Fathiya Rahma berusia 19 Tahun warga Banda Aceh dengan Program studi Pendidikan Bahasa Inggris Semester 4 juga Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Program ini memberikan pengalaman belajar intensif yang berfokus pada isu-isu dan topik terkait Asia, dengan menggabungkan perkuliahan akademik dan pembelajaran berbasis pengalaman seperti, kunjungan lapangan dan kegiatan imersi budaya.
Cut Fadhilah Alfa dan Fathiya Rahma mewakili UIN Ar-Raniry sebagai bagian dari kelompok mahasiswa internasional yang dipilih berdasarkan prestasi akademik dan minat yang kuat terhadap studi kawasan Asia.
Mereka diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai budaya, masyarakat dan tantangan Asia masa kini.
Ada 5 Program yang menjadi fokus selama mengikuti perkuliahan di bawah Faculty of Arts and Social Sciences (FASS) yakni,
Fokus pada Asia : Program ini memberikan wawasan mendalam tentang budaya, masyarakat, dan isu-isu kontemporer di Asia melalui mata kuliah tematik.
Pembelajaran Tatap Muka : Peserta mengikuti kuliah langsung dan diskusi di kelas yang dipandu oleh dosen-dosen ahli dari NUS dan institusi mitra lainnya.
Dosen Berpengalaman : Seluruh materi diajarkan oleh para akademisi yang menguasai bidang studi terkait Asia.
Pembelajaran Berbasis Pengalaman : Program ini mencakup kegiatan praktik langsung seperti kunjungan lapangan, memberikan pengalaman belajar yang aplikatif.
5. Lingkungan Multikultural.(**)