Acehglobal.com – Banda Aceh.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Syiah Kuala (PP IKA USK) periode 2025-2030 H Irmawan, S. Sos, MM menyatakan komitmennya mendukung pembangunan daerah.
Karena masih ada tantangan besar dalam pembangunan daerah, tantangan ke depan semakin komplek, untuk itu perlu ada berbagai terobosan, Ikafensy siap hadir berkontribusi dalam mendukung berbagai program pembangunan daerah, kata Irmawan usai dikukuhkan menjadi Ketua Ikafensy periode 2025-2030 di Balai Sidang Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Sabtu (25/10/2025).
Pengukuhan Ketua Ikafensy H Irmawan S. Sos, MM oleh Ketua Umum Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Syiah Kuala (PP IKA USK) Amal Hasan, SE, M. Si sesuai Surat Keputusan (SK) Kepengurusan yang turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir, Sekretaris Jendral (Sekjen) PP IKA-USK Drs. Aziz Hamzah, M.Hum dan seluruh pengurus.
Pada kesempatan itu Ketua Ikafensy periode 2025-2030 Irmawan mengatakan, pengukuhan pengurus ini merupakan momentum kebersamaan untuk melangkah, menjadikan Ikafensy sebagai motor penggerak pembangunan almamater dan mendorong berbagai program pembangunan daerah.
Karena, kita masih dihadapkan berbagai tantangan besar dalam pembangunan daerah, tantangan ke depan menjadi semakin komplek, untuk itu perlu ada berbagai terobosan agar Ikafensy siap hadir berkontribusi dalam mendukung berbagai program pembangunan daerah.
Sebagaimana baru-baru ini kami sudah mengupayakan rencana pembangunan terowongan Geurutee demi rakyat Aceh, kami sangat mendukung program Pemerintah Aceh ini, tegasnya.
Irmawan juga menegaskan komitmennya yang akan terus berjuang mendukung dan mendorong berbagai program pembangunan USK, di bawah kepemimpinannya Ikafensy akan terus digerakkan untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi pembangunan daerah.
“Saya yang hari ini selaku anggota DPR-RI akan terus berjuang untuk pembanguan FEB USK dan USK. Kita akan bangun jejaring nasional dan internasional untuk menggerakkan potensi alumni dalam mendukung pembangunan almamater dan daerah,” tegasnya.
Selain itu kata Irmawan, ia juga berkomitmen penuh akan berusaha terus untuk pembangunan kampus semaksimal mungkin guna memperkuat peran alumni dalam pembangunan daerah, seperti mendorong pelibatan alumni FEB USK sebagai pendamping koperasi merah putih.
Sementara Ketua Umum PP IKA USK Amal Hasan, SE, M.Si menyampaikan, Ikafensy sebagai organisasi alumni FEB USK bisa terus memberikan dampak positif kepada almamater dan bermanfaat bagi pembangunan daerah.
Perjalanan pembangunan daerah dari dulu telah diwarnai dengan partisipasi aktif para alumni dari USK, peran para pendahulu yang terlah berkontribusi bagi pembangunan daerah itu harus dilanjutkan.
“Alumni Fakultas Ekonomi telah mengabdikan diri dalam berbagai sektor, baik swasta maupun pemerintahan. Dulu bayak tokoh-tokoh ekonomi yang menjadi leader dan ujung tombak dalam pembangunan daerah. Spirit mereka harus kita ambil sebagai contoh untuk kita bisa terus berbuat dan berkontribusi bagi Aceh,” kata Amal Hasan.
Amal Hasan juga mengajak para alumni USK untuk terus berkolaborasi mendukung program Pemerintah Daerah, karena alumni USK memiliki potensi dan peran yang sangat strategis dalam mendukung Pemerintah dalam pembangunan di berbagai bidang.
Alumni juga bisa menjadi jembatan penghubung lulusan kampus dengan dunia kerja.
Karena itu kata Amal Hasan, harus diupayakan adanya rumah singgah yang permanen di Jakarta untuk dapat memfasilitasi para lulusan dalam upaya terjun dalam dunia kerja atau berwirausaha.
Selain rumah singgah, Amal Hasan juga meminta kepada Pemerintah Aceh agar menyediakan anggaran untuk renovasi Gedung IKA USK.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Aceh Muhammad Nasir Syamaun yang hadir pada acara pengukuhan tersebut mengatakan, Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Muzakir Manaf sangat mengharapkan banyak masukan dari kampus USK terkait berbagai program pembangunan.
Menurut Nasir, potensi yang ada di FEB khususnya di Ikafensy dan di USK umumnya, merupakan modal untuk mendorong laju pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Sekarang pertumbuhan ekonomi Aceh baru 4,6 persen, ditargetkan menjadi 6,4 persen di tahun 2029. ini perlu dukungan dan kerjasama semua pihak, terutama dari akademisi di USK degan berbagai program dan gagasan.
Gubernur sangat mengharapkan banyak masukan dari USK untuk pembangunan Aceh, terutama mohon dukungan terkait perpanjangan dana Otsus 2,5 persen untuk seterusnya, harapnya.(**)