Acehglobal.com – Banda Aceh.
Momentum Isra’ dan Mi’raj adalah kisah yang sangat fenomenal sebuah perjalanan Nabi Muhammad SAW bersama Malikat Jibrail saat menerima perintah shalat dati Allah SWT.
Isra’ Mi’raj adalah sebuah peristiwa penting saat Rasulullah menerima perintah shalat lima waktu kepada umatnya, kata Plh Kepala Majelis Adat Aceh (MAA) H Muhammad Zaini, S.Sos, M.Si pada Jum’at (17/2/2023) di Banda Aceh.
Zaini menjelaskan bahwa, sebelumnya shalat Fardhu sebanyak 50 waktu yang diperintahkan kepada umat Nabi Muhammad SAW. Namun, oleh Nabi Muhammad menyampaikan bahwa sungguh umatnya tidak sanggup melakukan sebanyak itu.
Oleh karenanya Nabi Muhammad SAW meminta pada Allah SWT supaya di kurangi waktu shalat jangan 50 waktu. Namun, atas perjuangan Rasulullah SAW singkat kisah atas permintaan Rasulullah SAW Allah SWT mewajibkan menjadi 5 waktu, jelas Zaini.
Momentum Isra’ dan Mi’raj lanjut Zaini lagi, dapat mengambil pelajaran bagi kita untuk meningkat ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Peristiwa Isra’ dam Mi’raj dimana saat Malaikat Jibrail melalui wahyunya menjemput Nabi Muhammad untuk menjumpai Allah SWT ke Sirathunmunthaha (bukan berarti Allah SWT bertempat) dalam hal pelaksanaan shalat.
Sebelum Nabi Muhammad SAW menuju ke Sirathunmunthaha oleh malaikat membelah dada Nabi Muhammad dibersihkan hatinya dengan air Zamzam, sehingga hati Nabi Muhammad menjadi bersih dalam menghadap Allah.
Oleh karenanya, Bulan Ra’jab merupakan bulan yang sangat di agungkan oleh Nabi Muhammad SAW, maka barang siapa yang mengagungkan bulan Ra’jab dengan melakukan ibadah Shalat sunat Ra’jab maka kepadanya seperti sudah beribadah 1.000 kali di bulan yang lain, jelas Zaini. (sya)