IMPAS Aceh Di Jakarta Minta Presiden Evaluasi Pj Gubernur Aceh.

Syafrial

Acehglobal.com – Sumedang.
Ketua Ikatan Mahasiswa Pascasarjana (IMPAS) Aceh di Jakarta Nazarullah SE meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian agar mengevaluasi kinerja Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Ahmad Marzuki.

Hal itu disampaikan Nazarullah saat berziarah bersama sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda Aceh ke makam pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien di Sumedang Rabu (11/5/2023).

Menurutnya, Pj Gubernur Aceh Ahmad Marzuki tidak becus mengurus Aceh, salah satu indikasinya adalah pengembalian SILPA dari anggaran 2022 ke Pemerintah Pusat senilai Rp 2,5 triliun. Padahal, uang tersebut sangat dibutuhkan untuk pembangunan Aceh yang masih berstatus Provinsi termiskin di Sumatera dalam lima tahun terakhir.

“Di tengah kondisi Aceh yang termiskin di Sumatera, uang Rp 2,5 triliun yang seharusnya untuk pembangunan Aceh ternyata harus dikembalikan ke Pusat karena anggarannya tak terserap dengan baik, ini kan benar-benar tidak becus kerjanya,” kata Nazarullah.

“Kita melihat kondisi Aceh saat ini sangat memprihatikan, oleh karenanya kita memohon kepada presiden Jokowi untuk dapat mengevaluasi kinerja Pj Gubernur Aceh yang nyata-nyata tidak membawa perubahan apapun untuk Aceh,” pinta Nazarullah.

Disamping itu, serapan tenaga kerja di Aceh juga dinilai sangat minim lantaran ketersediaan lapangan kerja masih rendah. Akibatnya, banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menjadi pengangguran.

Pihaknya akan terus menyuarakan aspirasi ini agar Pemerintah Pusat dapat mengevaluasi kinerja Pj Gubernur Aceh Achnad Marzuki, untuk itu agar Presiden Jokowi menetapkan Pj Gubernur lain yang benar-benar untuk membangun Aceh menjadi lebih baik kedepan, ujar Nazarullah.

“Kita ingin kembalikan marwah Aceh seperti dahulu Cut Nyak Dhien berjuang untuk Aceh, dimana Aceh adalah negeri modal untuk Indonesia. Oleh karena itu kami berziarah sekaligus menjemput rindu dan semangat perjuangan Cut Nyak Dhien sebagai bahan evaluasi dan perenungan kita bersama,” kata Nazarullah.

Baca juga   Tim Divkum Polri Gelar FGD Tentang HAM Di Polda Aceh.

Ada sekitar 400-an tokoh Aceh yang hadir pada ziarah makam pahlawan Nasional Aceh Cut Nyak Dhien di Sumedang di antaranya Anggota DPD RI Asal Aceh Abdullah Puteh, anggota DPR RI Rafli Kande, mantan Pangdam Aceh Mayjen (Purn) Hafil, Irjen Polisi (Purn) Malta.

Ziarah dengan menghadir 400-an tokoh Aceh itu mengangkat tema “Duek Meusapat, Peukoeng Martabat. Meuseuraya lam saboh cita, untuk Aceh yang lebih baik. (Duduk bersama perkuat martabat dalam satu cita untuk Aceh yang lebih baik).

Sementara anggota DPD-RI asal Aceh Abdullah Puteh mengatakan, Aceh saat ini sedang tidak sehat (koma) dan tidak punya prioritas pembangunan. Puteh mengaku kaget, di Aceh masih terdapat jembatan gantung yang rawan digunakan oleh masyarakat di tengah limpahan dana otonomi khusus.

Oleh karena itu, anggota DPD-RI asal Aceh Abdullah Puteh berharap siapapun yang memimpin Aceh harus bergerak cepat untuk menciptakan lapangan kerja demi kesejahteraaan masyarakat.

Perihal yang sama juga disampaikan anggota DPR-RI Rafli Kande mengatakan, dirinya merindukan hadirnya pemimpin yang punya kasih sayang untuk Aceh, sehingga benar-benar bekerja dengan melibatkan hati nurani dan batin untuk membangun Aceh seperti diperjuangkan oleh generasi Cut Nyak Dhien dulu, ujar Rafli. [leo]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *