Acehglobal.com – Banda Aceh.
Calon pasangan Walikota/Wakil Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, SE-Afdhal Khalilullah menyatakan akan mengevaluasi tarif kenaikan tarif air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy jika dirinya terpilih menjadi Walikota Banda Aceh periode 2025-2030 pada Pilkada 27 November 2024.
Janji tersebut disampaikan pasangan nomor urut 1 Illiza-Afdhal saat bersilahturrahmi dengan warga Gampong Pango Raya Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh Jum’at (25/10/2024).
Sebelumnya Bunda Illiza mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Aceh, khususnya Warga Kota Banda Aceh yang sudah memilihnya diri saat maju sebagai anggota DPR-RI dengan jumlah suara 100 ribu lebih.
Namun, kita tidak mendapat kesempatan untuk duduk di DPR-RI, berhubung suara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak memenuhi ambang batas Presidential Threshold, namun itu sudah kehendak Allah SWT.
Acara silahturrahmi politik itu turut dihadiri Ketua DPC-PPP Kota Banda Aceh Saifullah, ST, Ketua Tim Pemenangan Illiza-Afdhal Muhammad Ben Umar, Keuchik Gampong Pango Raya Khairuddin, Ketua Tuha Peut Gampong Pango Raya Saifullah, S.Ag, mantan Keuchik Pango Raya Kepala SD Negeri 14 Pango Raya Kamaruzzaman, alim ulama H Tgk Syukri Daud, Ketua Tim pemenangan Kecamatan Ulee Kareng Iskandar Ilie dan sejumlah warga.
Calon Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal, SE pada kesempatan itu berjanji akan mengevaluasi keluhan masyarakat atas kenaikan 30% tarif air bersih PDAM Tirta Daroy Kota Banda Aceh selama ini.
Illiza mengatakan, jika saya diberikan kesempatan oleh masyarakat kita mulai kembali meningkatkan kesejahteraan warga Kota Banda Aceh melalui pendidikan, baik Pendidikan umum maupun Pendidikan Diniyah.
Selain itu, hal yang paling utama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat adalah memberikan pelayanan yang terbaik, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan dan air bersih.
Saya selama ini banyak menerima keluhan masyarakat akan kurangnya mendapat pelayanan dari Pemerintah dalam hal penyediaan air bersih yang tidak maksimal, air tidak ada tapi tarifnya dinaikkan.
Oleh karena itu, kedepan jika saya terpilih sebagai Walikota defenitif kenaikan tarif air bersih PDAM Tirta Daroy harus kita evaluasi kembali.
Perlu diketahui bahwa, perusahaan daerah itu bukan untuk mencari keuntungan, tapi bagaimana memaksimalkan pelayanan terbaik kepada masyarakat, kata Illiza.
Mantan Walikota Banda Aceh sisa masa jabatan 2012-2017 pasca meninggalnya Almarhum Ir Mawardy Nurdin meminta kepada Pj Walikota Banda Aceh agar dapat menurunkan tarif air bersih PDAM Tirta Daroy untuk sementara ini.
Tapi Pj Walikota juga tidak menurunkan tarif air bersih milik daerah itu hanya cuma di Discount.
Di tengah kondisi ekonomi masyarakat sulit namun apa yang yang terjadi pada Pemerintah Kota Banda Aceh justru menaikkan tarif air bersih PDAM Tirta Daroy.
Saya sudah meminta bantu sama Pj Walikota Banda Aceh agar menurunkan tarif air bersih untuk sementara.
Tapi oleh Pj Walikota Banda Aceh tidak menurunkan tarif air bersih PDAM tersebut, hanya diberikan discount dan itu juga tidak semua dirasakan oleh masyarakat, kata Illiza.
Maka Illiza lagi-lagi menyatakan akan mengevaluasi kenaikan tarif air bersih PDAM Tirta Daroy Kota Banda Aceh, Insya Allah kedepan ketika kita menjadi Walikota definitif, ujar Illiza.
Begitu juga dengan pelayanan pendidikan, dimana pendidikan Diniyah di sekolah sejak kepemimpinan saya sudah kita laksanakan, tapi ketika pendidikan SMA itu di ambil alih kewenangan oleh Provinsi akhirnya pelayanan Diniyah tidak lagi.
Semestinya Pemerintah memperbaiki metode belajar, agar anak-anak ada kemudahan untuk menyerap ilmu sehingga ketauhidan dan ketaqwaan meningkat bagi anak kita.
Kedepan kita juga ketika menjadi Walikota definitif akan berikan insentif bagi guru-guru yang kompeten guna untuk memacu menjadi guru yang baik, janji Illiza.
Illiza menambahkan, Masa kepemimpinan saya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banda Aceh sebesar Rp 9 Milyar, APBD Kota Banda Aceh Rp 1,3 trilliun, PAD Kota Banda Aceh Rp 200 Milyar, angka kemiskinan menurun dari 9% menjadi 7% lebih.
Tapi selesai kepemimpinan saya di tahun 2017, PAD Kota Banda Aceh dari Rp 200 Milyar tersisa menjadi Rp 100 Milyar, ujar Illiza.(sya)