Acehglobal.com – Banda Aceh.
Dua unit Glass Bottom Boat Pariwisata pengadaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banda Aceh yang bersumber dari APBK Banda Aceh 2021 senilai Rp 671 juta yang sebelumnya sempat bersandar di dermaga wisata Ulee Lhee Kecamatan Meuraxa Banda Aceh kini raib.
Informasi yang diperoleh dari sumber yang layak dipercaya salah seorang nelayan pada Senin (1/8/2023) menyebutkan, sebelumnya dua unit Glass Bottom Boat tersebut bersandar di dermaga wisata Ulee Lhee yang diikat dengan tali akibat tidak bisa pakai, karena diduga tidak sesuai spesifikasi sebuah Boat yang layak pakai sebagai armada wisata laut.
Sebelumnya, Dua Unit Glass Bottom Boat milik Disbudpar Kota Banda Aceh tersebut sempat disewakan kepada pihak ketiga dimasa Iskandar, S.Sos, M.Si menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Banda Aceh.
Namun, oleh pihak ketiga sebelum menggunakan armada dua unit Glass Bottom Boat yang disewa melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Banda Aceh mengecek kelayakan Glass Bottom Boat tersebut. ternyata tidak layak, sehingga pihak ketiga menyandarkan Boat tersebut di dermaga Wisata Ulee Lhee.
Diketahui bahwa dua unit Glass Bottom Boat milik Disbudpar Kota Banda Aceh yang sebelumnya sempat bersandar di dermaga wisata Ulee Lhee akibat tidak layak pakai, namun kenyataannya saat ini dua unit Bottom Boat tersebut tidak terlihat lagi ada bersandar di dermaga tersebut.
Konon informasi yang diperoleh bahwa dua unit Glass Bottom Boat tersebut di pindah dari lokasi semula agar tidak termonitor oleh wartawan.
Berhubung pengadaan itu bersumber dari APBK Banda Aceh Tahun 2021 media meminta tanggapan dari Anggota Komisi I DPRK Banda Aceh Fraksi PKS Tati Meutia Asmara, SKH, M.Si melalui telepon selulernya Rabu (2/8/2023) mengatakan, sangat menyayangkan jika ada sarana yang tidak termamfaatkan.
Padahal pada tahun 2021 Pemerintah sedang fokus penanganan Pandemi Covid-19, tapi jika Pemerintah Kota Banda Aceh saat itu mengalokasikan dana untuk pengadaan sarana dua unit Glass Bottom Boat itu bahkan kini tidak ada lagi ditempat perlu kita kaji yang lebih mendalam.
Tati Meutia yang merupakan Bakal Calon Legislatif DPRA Dapil Aceh I Banda Aceh, Aceh Besar dan sabang itu menegaskan, akan mengkomunikasi dengan para Komisi II DPRK Banda Aceh yang membidangi budaya dan kepariwisatawan. sebenarnya ini tugas Komisi II untuk memantaunya sebagai mitra kerja Komisi, karena sangat kita sayang kalau ada yang begin, ujar Tati Meutia.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Said Fauzan S.STP, MA diruang kerjanya kepada acehglobal.com pada rabu (2/8/2023) mengatakan, bahwa dua unit Glass Bottom Boat pengadaan Tahun 2021 melalui APBK kini sedang dalam di perbaiki.
Dua unit Glass Bottom Boat tersebut saat ini berstatus disewakan, tidak adanya dua unit Glass Bottom Boat tersebut kini sedang diperbaiki oleh pihak ketiga selaku yang sewa, tapi tidak diketahui dimana Dua unit Glass Bottom Boat tersebut diperbaiki. status sewanya pun oleh pihak ketiga menyetor uang itu ke Kas Daerah, kata Said Fauzan.
Said Fauzan mengatakan bahwa, status dua unit Glass Bottom Boat tersebut dalam tanggungan pihak ketiga yang nominal sewanya dibebankan Rp 25 juta per Tahun, semua kerusakan yang timbul di tanggung oleh yang sewa, kata Said Fauzan.
Sementara hingga berita ini turun terkait raibnya dua unit Glass Bottom Boat wisata laut pengadaan tahun 2021 yang bersumber dari APBK Banda Aceh, pihak media belum mendapat komfirmasi dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebelumnya. (sya)