Acehglobal.com – Banda Aceh.
Komandan Satuan Brimob Polda Aceh Kombes Pol Zuhdi Batubara, S.I.K., M.Han menegaskan agar Polri terutama Satuan Brimob Polda Aceh hadir ditengah-tengah masyarakat, karena Polri merupakan “Polisi Masyarakat”.
Hal itu disampaikannya saat kunjungan silaturahmi perdananya ke kantor Harian Serambi Indonesia di Banda Aceh kawasan Pagar Air Meunasah Manyang Kecamatan Ingin Jaya Jum’at (24/10/2025).
Kunjungan Dansat Brimob Polda Aceh Kombes Pol Zuhdi Batubara, S.I.K., M.Han yang didampingi Komandan Detasemen Gegana Satbrimob Polda Aceh, Kompol Akmal, S.E, M.M adalah dalam rangka silahturahmi bersama media lokal di Aceh.
Rombongan Brimob Polda Aceh disambut oleh General Manager (GM) Bisnis Serambi Indonesia Mohd Din bersama para staf Serambi lainnya.
Pertemuan yang berlangsung dalam suasana penuh keakraban itu adalah sebagai bentuk penguatan sinergitas antara Kepolisian dan media massa.
Dansat Brimob Polda Aceh Kombes Zuhdi Batubara pada kesempatan itu menyampaikan bahwa, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Aceh tetap kondusif
Ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, khususnya dukungan masyarakat Aceh yang menjunjung tinggi nilai kedamaian, ujar Zuhdi.

“Kapolda Aceh Irjen Pol Drs Marzuki Ali Basyah, M.M terus mengedepankan pendekatan persuasif. Kehadiran Brimob adalah untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat sebagaimana marwah Polri”, ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa, Brimob Polda Aceh terus meningkatkan patroli dialogis, dengan menyapa warga secara langsung di lapangan, mendengarkan aspirasi, dan membuka ruang komunikasi melalui forum-forum masyarakat dalam Program Saweu Warung Kopi yang menjadi salah satu metode efektif untuk memupuk kedekatan dengan masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa, Brimob hadir untuk memberi rasa aman bagi warga, negara hadir bersama mereka,” tuturnya.
Irjen Pol Marzuki menambahkan, dalam momentum peringatan HUT ke-80 Korps Brimob Polri, pihaknya akan membuka lebih banyak kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mengikis stigma negatif yang masih melekat di luar mengenai Aceh.
“Selama ini masih ada yang menilai Aceh dari dua sisi, aman atau tidak, ada ganja atau tidak. Ini harus kita hilangkan dengan menghadirkan program-program positif dan memperkuat citra daerah yang aman serta maju”.
Kunjungan tersebut turut memperkuat komitmen bersama untuk menjaga informasi yang sehat dan berimbang demi mendukung situasi Aceh yang semakin kondusif dan harmonis, ujarnya.(**)