Acehglobal.com – Jakarta
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen terus mendukung pengembangan sektor UMKM di Indonesia melalui pembiayaan KUR syariah yang dibidik senilai Rp 16 triliun pada tahun 2024.
BSI kini dipercaya kembali untuk menyalurkan KUR Syariah dengan kuota Rp 16 triliun pada 2024. Pada tahun ini, BSI akan fokus untuk tumbuh pada bisnis yang sehat dan sustain serta memperbesar customer based.
Direktur Retail Banking BSI Ngatari dalam realesenya Selasa (16/1/2024) mengatakan bahwa, pada Tahun 2024 seluruh sektor usaha memiliki prospek positif yang didorong oleh kuatnya konsumsi rumah tangga.
Dengan kuota penyaluran KUR sebesar Rp 16 triliun, BSI dapat lebih banyak menjangkau pelaku-pelaku usaha mikro untuk bisa sustain dan naik kelas, sekaligus untuk meningkatkan literasi dan inklusi pembiayaan berprinsip syariah kepada para pelaku UMKM.
Ngatari menegaskan bahwa, sebagai salah satu Bank penyalur KUR, BSI tidak hanya memberikan permodalan, tapi juga pendampingan dan pelatihan agar para pelaku UMKM, terutama pelaku usaha mikro, mampu berdaya saing dan meningkatkan level usaha mereka.
“BSI sebagai Bank Syariah terbesar di Indonesia tentu akan terus mendorong penguatan para pelaku UMKM, terutama usaha mikro, untuk bisa naik kelas. Kami optimistis di tahun 2024, kuota Rp 16 triliun KUR Syariah akan terserap secara optimal dan tepat sasaran,” kata Ngatari.
Lebih lanjut Ngatari menyampaikan, kinerja perbankan syariah pada tahun 2024 ini diproyeksikan masih berada di atas perbankan Nasional. Oleh karena itu, Ngatari meyakini industri perbankan syariah masih berpeluang tumbuh secara progresif di tengah tantangan ketatnya likuiditas.
Dalam catatan, sepanjang Januari–November 2023, Bank Syariah Indonesia (BSI) telah menyalurkan KUR sebesar Rp 11,9 triliun kepada 119.948 pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Selain penyaluran KUR Syariah, BSI juga terus mengoptimalkan UMKM Center yang merupakan pusat layanan bagi para pelaku usaha di segmen. Pusat layanan ini berfungsi sebagai ruang konsultasi dan informasi, pelatihan dan pendidikan, promosi dan pemasaran, serta akses pembiayaan bagi UMKM.
Ngatari mengatakan, kehadiran BSI UMKM Center Indonesia dapat memperkuat kehadiran BSI sekaligus bermanfaat untuk meningkatkan kelas bagi UMKM di Indonesia.
“BSI selama ini juga fokus mendukung para pelaku UMKM di Indonesia. Salah satunya melalui program UMKM Center di Banda Aceh, Yogyakarta dan Surabaya,” tuturnya.
Bersamaan dengan itu, BSI juga meluncurkan Portal Go UMKM sehingga para pelaku UMKM mudah memasarkan produk-produknya secara e-commerce melalui digital marketing.
Berbagai program pembinaan yang dilakukan di BSI UMKM Center dengan bertujuan agar pelaku UMKM dapat mengembangkan bisnisnya secara modern, terdigitalisasi bahkan mampu memasuki pasar global.
“Kami berharap UMKM Center BSI dapat menjadi suara harapan dan inkubator bagi UMKM Indonesia di tengah pasar yang serba cepat dan kompetitif, dan BSI terus berkomitmen untuk mengembangkan UMKM yang ada di Indonesia,” kata Ngatari.
UMKM Center BSI terus bersinergi dengan berbagai macam lembaga ataupun institusi seperti BPPOM Indonesia, pelatihan sertifikasi halal oleh pojok halal, Dinas Kesehatan Indonesia Besar, Shopee, Business matching dan lainnya dalam pengembangan UMKM Indonesia.
“BSI juga berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang berkembang bagi pemilik UMKM melalui kolobarasi dan sinergi dengan berbagai pihak. Kehadiran BSI UMKM Center merupakan masa depan yang sejahtera bagi usaha kecil dan menengah yang ada di Indonesia. Ini merupakan salah satu upaya dari BSI untuk menghadirkan beyond sharia banking untuk seluruh masyarakat,” tutupnya. (**)