Acehglobal.com – Banda Aceh.
Selaku pemilik saham Bank Daerah Bank Aceh Syariah (BAS) para Bupati/Walikota di Aceh menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung di Pendopo Gubernur Aceh Minggu (5/5/2024).
RUPS tersebut dipimpin langsung oleh Pemegang Saham Pengendali Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, dimana yang menjadi salah satu substansinya adalah Laporan pertanggungjawaban Direksi Bank Aceh Syariah atas laporan keuangan Tahun buku 2023.
Di samping itu, RUPS tersebut juga melaukan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Bank (Business Plan) 2024 dan perubahan susunan pengurus PT Bank Aceh Syariah.
PT Bank Aceh Syariah pada Tahun 2024 optimis akan mencapai kinerja semakin positif, dan RUPS juga menyetujui pembagian deviden yang diperoleh Bank Aceh Rp 286 milyar, nilai ini naik dari total Dividen tahun buku 2022.
Atas pencapaian tersebut, Dengan memperhitungkan komposisi saham milik Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Se-Aceh selaku pemegang saham maka, perseroan akan menyetorkan dividen ke rekening masing-masing Kas Daerah sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.
Penyetoran dividen merupakan salah satu kontribusi nyata Bank Aceh dalam meningkatkan pendapatan asli Bank Aceh dengan tetap optimis dapat membukukan pertumbuhan kinerja positif yang sejalan dengan agenda transformasi yang masih berjalan di 2024.
Kepala Sekretariat Perusahaan Bank Aceh Teuku Zulfikar menyampaikan, kenaikan rasio pembayaran dividen tahun ini dilakukan seiring dengan kinerja keuangan Bank yang terus membaik dengan capaian laba Rp 575,5 milyar di 2023.
Bank juga mampu mengelola rasio kecukupan permodalan atau Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) pada level yang sehat mencapai 22,7% di Desember 2023, sehingga kami memiliki kapasitas untuk membagi dividen dengan rasio dan nilai yang lebih besar, kata Zulfikar.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Aceh Tercatat Rp 24,4 Triliun
Perseroan semakin optimis dalam meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Hal tersebut berdasarkan laporan keuangan Tahun Buku 2023 dimana Bank Aceh Syariah mencatat laba total aset Rp 30,4 triliun atau naik 5,9 %, tutur Teuku Zulfikar.
Sementara itu, realisasi pembiayaan tahun 2023 mencapai Rp18,6 triliun atau tumbuh 7,81% dibanding tahun sebelumnya Rp 17,3 triliun.
Adapun dana pihak ketiga (DPK) Bank Aceh tercatat Rp 24,4 triliun.
Teuku Zulfikar menyebutkan, capaian kinerja Bank Aceh ini dapat diraih lantaran transformasi digital juga didorong oleh dukungan dan sinergi oleh stakeholder terkait.
“Transformasi digitalisasi juga menjadi kunci untuk pencapaian strategi bisnis Bank Aceh. Saat ini Bank Aceh kian fokus untuk terus menggarap sektor kredit produktif untuk terus membantu menggerakkan perekonomian Aceh”, pungkas Teuku Zulfikar. (**)