Acehglobal.com – Idi.
Dulu periode pertama masa Wagub Muhammad Nazar sudah bagus, sudah mulai ada rintisan program pembangunan yang hebat, tapi setelah berganti kepemimpinan dari Irwandi-Nazar Aceh mulai menurun dan cukup kacau balau pembangunannnya.
Bahkan sumber daya alam terkuras begitu saja oleh pihak luar dan agen-agen mereka dari orang Aceh sendiri.
“Jadi tanyoe Aceh butuh kemampuan dan pengalaman pemimpin selevel H Muhammad Nazar SIRA jika ingin memperbaiki dan memajukan kembali Aceh”,
ungkap mantan kombatan GAM wilayah Peureulak Apaki dalam realesenya Sabtu (22/6/2024).
Mantan Kombatan GAM Apaki yang ikut diaminkan puluhan mantan kombatan GAM lainnya menegaskan, para pejuang GAM yang pernah ditahan dan dipenjarakan di Thailand selama bertahun-tahun dan kemudian bebas beberapa tahun lalu serta kembali ke Aceh mendukung Muhammad Nazar menjadi Gubernur Aceh periode 2025-2030.
Sementara Calon Gubernur Aceh H Muhammad Nazar, S. Ag dalam pertemuannya dengan eks Tentara Neugara Aceh (TNA) Wilayah Peureulak Aceh Timur mengatakan akan melaksanakan semua komitmen dengan mantan TNA itu.
Dalam pertemuan yang diikuti puluhan eks TNA dari berbagai sagoe dan daerah itu, Mantan Wagub Aceh berjanji akan mengembalikan marwah atau bargaining position (nilai tawar) Aceh ketika berhadapan dengan Jakarta.
“Kita akan melanjutkan program pemberdayaan ekonomi dan pendidikan secara besar-besaran, pemberdayaan ekonomi mantan kombatan akan menjadi prioritas dan bidang pendidikan baik umum, maupun pendidikan Dayah adalah program unggulan ke depan”, kata Muhammad Nazar.
Aceh memerlukan pemimpin yang berani dan ikhlas guna mengantisipasi situasi geopolitik lokal, regional bahkan global yang makin tak menentu akibat perang di Palestina dan Ukraina yang berdampak pada sektor ekonomi, kata Muhammad Nazar.
Di samping itu juga terhadap Penemuan Cadangan Gas Alam Baru yang sangat besar di berbagai kawasan di Aceh, terutama di Laut Andaman, Pidie Jaya dan Bireun, bisa menjadi rahmat, sekaligus petaka bagi Aceh, bila pemimpin tidak mampu memahami dan mengelola berbagai kepentingan ekonomi dan politik, kata Muhammad Nazar.
“Kita berharap sejarah seperti penemuan Gas Alam di Aceh Utara atau PT Arun tahun 1976 lalu yang tidak bisa dinikmati rakyat, tapi justru menimbulkan korban rakyat yang besar akibat konflik yang sepertinya sengaja diciptakan dan dipelihara”, tandas tokoh perjuangan sipil Aceh Muhammad Nazar.
Penemuan cadangan gas alam baru yang disebut-sebut terbesar di dunia itu harus mampu memakmurkan Aceh, tidak seperti 12 tahun terakhir menjadi Provinsi termiskin di Sumatera dengan angka pengangguran yang sangat tinggi, kata Muhammad Nazar.
Muhammad Nazar selain “Dipeusijuek” tokoh Agama Idi di Gampong Matang Neuheun Kecamatan Nurussalam, juga menjadi Khatib menyampaikan Khutbah Jum’at di Mesjid Al – Taqarrub, Julok Tunong, Kecamatan Julok, Aceh Timur.
Calon Gubernur Muhammad Nazar itu juga berkunjung ke Dayah BTM, Alm Tgk Ahmad Dewi melakukan pertemuan dengan berbagai simpul relawan, termasuk di Kota Langsa.(**)